Page 258 - Mozaik Rupa Agraria
P. 258

alirannya, sehingga kedalamannya mencapai belasan meter dan
           tidak kering saat terjadi kemarau.
               Dengan statusnya sebagai  kawasan  konservasi,  danau
           Empangau kini menjadi  arena  yang  tidak lagi  bebas  untuk
           dimanfaatkan oleh semua orang. Namun bukan berarti kawasan
           danau  benar-benar ditutup  pemanfaatannya oleh  masyarakat.
           Warga masih bisa menangkap ikan  di  zona,  maupun  waktu
           tertentu dengan aturan khusus.
               Pasca  ditetapkannya Danau Empangau  sebagai  tempat
           perlindungan arwana  merah, danau dibagi  menjadi  dua  zona,
           yaitu  zona ekonomi dan  zona  konservasi.  Lebih dari  sepertiga
           bagian danau menjadi zona lindung dimana penduduk dilarang
           melakukan kegiatan  penangkapan ikan  dalam bentuk  apapun
           kecuali  sebagaimana  yang  tercantum pada peraturan  Rukun
           Nelayan. Masyarakat masih diizinkan menangkap ikan di kawasan
           ekonomi.
               Pada waktu tertentu, masyarakat Empangau bisa mengakses
           kawasan lindung, yaitu saat kegiatan nyuluh atau nyiluk. Kegiatan
           ini berlangsung dari bulan Oktober – April dan dilakukan hanya
           saat  malam  hari.  Warga  bisa  mencari  anakan  arwana  dengan
           peralatan yang diatur dan dilarang menangkap indukan arwana.
           Tujuan dari  nyiluk  adalah  supaya  warga bisa juga mendapat
           manfaat dari konservasi arwana yang selama puluhan tahun telah
           dilakukan. Setiap anakan siluk yang ditangkap dan dijual, warga
           harus memberikan sumbangan sebesar 10%. Jika harga jual seekor
           arwana dengan ukuran satu jari kelingking orang dewasa dihargai
           2.500.000  rupiah  misalnya,  maka uang  sebesar  250.000  rupiah
           wajib disetorkan ke kas nelayan.








                                    Agraria Perairan, Pesisir dan Perdesaan  245
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263