Page 436 - Kembali ke Agraria
P. 436
Jurnal Nasional, 28 Januari 2010
Merawat Niat Reforma Agraria
DA yang berbeda di Marunda - Jakarta Utara pada hari Jumat,
A15 Januari 2010. Sekitar tiga ribu warga berkumpul. Di kawasan
ujung utara Kanal Banjir Timur yang sehari-hari dikenal sebagai kawa-
san industri itu, datang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta
sejumlah pejabat negara. Penulis dan beberapa kawan turut hadir di
antara ribuan undangan, mengingat kerinduan akan adanya kete-
gasan presiden untuk realisasi reforma agraria. Dengan hati penuh
harap tapi cemas, penulis duduk menyimak kata demi kata pidato
RI-1 ini.
Di Marunda, dalam acara yang digelar Badan Pertanahan Nasio-
nal RI, Presiden SBY meresmikan lima program strategis pertanahan
untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat, yang meliputi: (1) Reforma
agraria dalam pengertian landreform plus. Rakyat harus punya pelu-
ang untuk memiliki tanah dan memiliki akses-kases lain yang dibu-
tuhkannya. Sukseskan reforma agraria oleh BPN dan pemerintah
daerah; (2) Tertibkan tanah-tanah terlantar. Seolah-olah banyak tanah
yang tak bertuan, padahal banyak tuan yang tak bertanggung jawab
sehingga tanah tidak bisa digunakan; (3) Percepat penyelesaian seng-
keta pertanahan; (4) Percepat legalisasi asset masyarakat dan peme-
rintah; dan (5) Percepat pelayanan pertanahan melalui LARASITA.
Permudah prosesnya, permurah ongkosnya, dan pastikan akura-
sinya.
Secara khusus, presiden menegaskan revisi PP tanah terlantar
417