Page 64 - Kembali ke Agraria
P. 64
Pikiran Rakyat, 31 Maret 2000
Presiden Abdurrahman Wahid vs Petani
Perlukah Mengubah Petani Menjadi
Masyarakat Industri?
UKAN Gus Dur kalau pernyataannya tidak membuat orang
Btercengang. Ini terjadi, misalnya ketika dialog Gus Dur dengan
tokoh agama non-Islam dan tokoh organisasi perempuan disiar-
kan langsung oleh TVRI, Selasa 21 Maret 2000 (pukul 19.30 - 21.00
WIB).
Pernyataan mencengangkan Gus Dur terlontar saat menanggapi
pertanyaan seorang peserta dialog tersebut tentang sikap pemerintah
(Gus Dur) menghadapi ancaman petani yang akan mogok tanam
padi jika pemerintah tidak mengendalikan perdagangan beras impor.
Tentu saja, selain mencengangkan tanggapan Gus Dur juga tetap
menarik untuk disantap secara kritis.
Berikut ini pokok-pokok tanggapan Gus Dur yang dimaksud:
Pertama, Indonesia tidak mungkin lepas dari mekanisme pasar inter-
nasional yang di dalamnya ada perjanjian perdagangan bebas (free
trade) yang secara ketat telah diatur oleh organisasi perdagangan
dunia WTO (World Trade Organization) dan lembaga moneter inter-
nasional IMF (International Monetary Fund).
Karena saat ini Indonesia tidak cukup punya uang untuk mem-
biayai pembangunan, maka jalan tercepat adalah meminjam ke IMF,
dan sebagainya. Jika IMF menghendaki adanya pengurangan (peng-
hapusan) subsidi untuk petani maka tidak ada jalan lain itu pula
45