Page 65 - Kembali ke Agraria
P. 65
Usep Setiawan
yang akan dilakukan pemerintah sekarang. Kedua, pemerintah secara
sistematis akan mengurangi jumlah petani, khususnya yang me-
nanam padi. Lebih lanjut, masyarakat petani secara umum akan di-
ubah menjadi masyarakat industri.
Di samping itu pemerintah juga akan mendorong petani penanam
padi untuk melakukan diversifikasi penanaman produk pertanian
lain. Bahkan, dengan dibentuknya Kementerian Eksplorasi Kelautan,
pemerintah ingin menggiring petani kita untuk bekerja di laut, untuk
mencari ikan dan kekayaan alam lain di dalamnya.
Catatan kritis
Ketika menyimak secara langsung lontaran Gus Dur tadi, sejenak
penulis terhenyak. Seriuskah apa yang dikatakan orang nomor satu
RI ini? Ah, tampaknya memberikan catatan kritis atas pernyataan
Gun Dur merupakan pilihan maksimal yang bisa dibuat penulis di
sini.
Catatan kritis yang dimaksud meliputi: Pertama, jika memang
perjanjian perdagangan internasional telah terbukti mengorbankan
mayoritas bangsa sendiri, kenapa tidak dibatalkan saja perjanjian
itu, meminjam celoteh Gus Dur sendiri: kok repot-repot! Demikian
halnya kalau mereka (rezim kapitalis global) mengancam akan meng-
hentikan pinjamannya ke Indonesia jika subsidi bagi petani tidak
dikurangi atau dihapus, bukankah lebih ’baik’ kita telan saja an-
caman itu? Bagi rakyat kecil tidak mendapat utang luar negeri dirasa
lebih bijak ketimbang mayoritas anak bangsa (petani) sendiri menjadi
makin terpuruk dan menjerit-jerit. Memangnya selama ini siapa yang
menikmati utang luar negeri itu, selain para pengusaha besar dan
elit penguasa sendiri?
Kedua, mengubah masyarakat petani kita jadi masyarakat indus-
tri tampaknya merupakan pemikiran yang mengabaikan sejarah (a-
historis) mengingat kenyataan bahwa mayoritas penduduk Indone-
sia adalah petani. Kenyataan ini tentu saja tidak semata-mata angka
statistik belaka. Sudah barang tentu kehidupan petani tersangkut
46