Page 159 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 159

Di Balik Perkebunan dan Proyek Hilirisasi Sawit:
                                                                                                          Eksploitasi Buruh Kebun di Sumatera Utara 149



               Apa Cerita Di Balik Perkebunan Sawit dan KEK Sei Mangkei? Kondisi Perburuhan Di Sumatera Utara

               Sejak jaman kolonial sudah banyak studi yang menyoroti situasi sosial yang buruk diperkebunan-perkebunan di Sumatera
               Utara. Jan Breman, dalam tulisannya Menjinakkan Sang Kuli, Politik Kolonial, Tuan Kebun, dan Kuli di Sumatera Timur pada
               awal Abad ke 20  menceritakan realitas sosial perkebunan di Sumatera Timur. Buku ini mengulas penderitaan kaum buruh di
               perkebunan di Sumatera Timur dimasa kolonial Belanda. Breman menuliskan bagaimana proses rekrutmen buruh yang
               membuat persyaratan persyaratan fisik yang melecehkan, hingga pemberlakuan koelie ordonantie 1903, pelaksanaan
               hukuman-hukuman pidana dan perdata sepihak diberlakukan kepada buruh di luar hukum kolonial yang sah, yang dikenal
               dengan poenale sanctie. Kuli tidak lebih dari seekor binatang. 13

               Ann Stoler, dalam bukunya Kapitalisme dan Konfrontasi di Sabuk Perkebunan Sumatera, 1870-1979, mengurai situasi di
               perkebunan pada periode kolonial akhir dan awal pemerintahan Indonesia. Ann Stoler menjelaskan situasi yang belum
               berubah dari dekade yang disebut Jan Breman sebagai era kapitalisme primitif, masih berlakunya hukuman-hukuman diluar
               hukum positif yang berlaku di era kolonial dan era pemerintah Indonesia, hingga perempuan muda yang secara sistematik
               terpaksa menjadi pelacur, karena perumahan khusus untuk buruh perempuan tidak disediakan, hingga jumlah perempuan
               yang sedikit. Dari 55.000 pekerja Asia di perkebunan Sumatera Timur, hanya sekitar 10 sampai 20 persen saja perempuan.
               Perempuan dilecehkan, dan disamakan dengan pelacur. 14




                                       Pertumbuhan Awal Perkebunan Sawit di Sumatera Timur
                                                 Sebelum Indonesia Merdeka 16


                                               Tahun     Luas lahan Kelapa Sawit (ha)

                                           1915          3.294

                                           1920          8.462

                                           1925          29.402


                                           1930          61.229

                                           1935          74.919

                                           1940          93.307

                                           1945          73.621
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164