Page 161 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 161

Di Balik Perkebunan dan Proyek Hilirisasi Sawit:
                                                                                                          Eksploitasi Buruh Kebun di Sumatera Utara 151




                             Jenis Catu           Besar Penerimaan per bulan/buruh
                                                                                      *“Catu 11” adalah sistem pengupahan yang terdiri dari 2
                            Beras        15 kg + 7,5 kg untuk tanggungan
                                                                                      bentuk yakni bentuk nominal (uang), dan bentuk
                            Ikan asin    1,5 kg + 0,5 kg untuk tanggungan             kebutuhan pokok (catu 11). “Catu 11” mengacu pada 11
                                                                                      jenis kebutuhan pokok yang diberikan kepada seorang
                            Minyak makan  1,5 kg + 0,5 kg untuk tanggungan            buruh, terdiri dari Beras, Ikan Asin, Minyak Makan/Goreng,
                                                                                      Gula, Kacang Hijau, Sabun, Susu, Kain, Teh, Garam, dan
                                                                                      minyak tanah/minyak lampu.
                            Gula         1,5 kg + 0,5 kg untuk tanggungan

                            Kacang hijau  1 kg

                            Sabun        4 batang + 0,5 batang untuk tanggungan


                            Susu         1 kaleng per 3 bulan *

                            Kain         6 m per tiga bulan + 3 m per tiga bulan untuk tanggungan


                            Tea          3 bungkus

                            Garam        1 kg


                            Minyak lampu  2 liter
                                                                                                                            Tabel 4:
                                                                                                                         Tabel Catu 11.




               Saat ini, pengupahan di perkebunan sawit skala besar dikendalikan oleh Perjanjian Kerja Bersama antara Badan Kerja Sama
               Perusahaan Perkebunan Sumatera (BKS-PPS) dengan Pengurus Pusat Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan
               Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP.FSP.PP-SPSI).

               Sistem Kerja Di Perkebunan Sawit

               Sistem kerja di perkebunan sawit berbasis pada jam kerja dan basis borong disertai dengan sanksi (denda). Perkebunan
               menerapkan sistem kerja berdasarkan jam kerja dan pencapaian target tertentu secara bersamaan. Implikasinya, bila
               seorang buruh  telah bekerja 7 jam/hari  tetapi belum  mencapai target kerja borongan yang telah ditentukan, maka buruh
               tidak diperkenankan pulang sebelum target kerja tercapai. Sebaliknya bila target telah tercapai namun belum mencapai 7
               jam kerja, buruh belum dibenarkan pulang, dan diharuskan bekerja hingga 7 jam kerja terpenuhi.

               Buruh pemanen umumnya menemui kesulitan dalam pencapaian target kerja. Hal ini disebabkan karena buruh pemanen
               tidak hanya mengerjakan pekerjaan memanen secara khusus, tetapi juga mengerjakan beberapa pekerjaan lainnya. Dari
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166