Page 17 - Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tipologi Kantor Pertanahan
P. 17

Pegawai merupakan sumberdaya yang paling penting dalam organisasi
             publik. Pegawai yang baik dan memenuhi standar kualifikasi, hanya akan
             dapat diperoleh melalui upaya rekrutmen yang efektif. Supaya dapat
             melakukan proses rekrutmen secara efektif, harus tersedia informasi
             akurat dan berkelanjutan mengenai jumlah dan kualifikasi individu yang
             diperlukan untuk melaksanakan berbagai tugas pokok dan fungsi dalam
             organisasi. Deskripsi tentang jumlah dan kualifikasi pegawai hendaknya
             mampu menggambarkan kebutuhan akan pegawai yang diinginkan untuk
             menempati sejumlah formasi (Sulistyani & Rosidah, 2003).
                   Kegiatan di kantor pertanahan, bermuara pada terbitnya sertipikat
             sebagai tanda bukti hak atas tanah. Oleh karena itu semua SDM yang
             ada di kantor pertanahan bertujuan untuk mendukung tujuan organisasi
             tersebut. Terdapat bagian-bagian yang secara langsung berhubungan
             dengan tujuan organisasi, namun ada pula bagian-bagian yang berfungsi
             sebagai penunjang dari kegiatan organisasi kantor pertanahan. Jumlah
             dan kualifikasi SDM di masing-masing bagian tentunya harus disesuaikan
             dengan kebutuhan kantor pertanahan sehingga masing-masing SDM
             tersebut bisa berfungsi untuk menjalankan kegiatan kantor dengan baik.
                   Struktur Organisasi di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota, sampai
             dengan saat ini masih berdasarkan Perkaban Nomor 4 Tahun 2006 tentang
             Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan
             Nasional dan Kantor Pertanahan  yang merupakan peraturan pelaksanaan
             Perpres Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional.
             Sebetulnya sudah ada Perpres baru yaitu Perpres Nomor 63 Tahun 2013
             tentang Badan Pertanahan Nasionaal Republik Indonesia, tetapi belum ada
             peraturan pelaksanaannya. Menurut Pasal 54 Perkaban Nomor 4 Tahun
             2006, disebutkan bahwa Susunan Organisasi Kantor Pertanahan terdiri
             dari:  a) Sub Bagian Tata Usaha (TU), b) Seksi Survei, Pengukuran dan
             Pemetaan (SPP), Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah (HTPT), c)
             Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan (PPP), d) Seksi Pengendalian
             dan Pemberdayaan (P dan P), e) Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara
             (SKP). Pembagian organisasi di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dapat
             dilihat pada Tabel 1 berikut ini.










             6      Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tipologi Kantor Pertanahan
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22