Page 12 - Pemikiran Agraria Bulaksumur, Telaah Awal Atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo, Masri Singarimbun dan Mubyarto
P. 12
Pengantar Penulis
Ketiga, buruknya perpustakaan dan lembaga arsip di Indo-
nesia. Studi pemikiran tidak mungkin bisa dilakukan tanpa
ditopang oleh lembaga perpustakaan dan kearsipan yang bekerja
dengan baik, terutama di lingkungan perguruan tinggi atau di
pusat-pusat penelitian. Kesulitan teknis yang utama dalam
melakukan studi pemikiran adalah langka dan sulitnya mene-
lusuri arsip-arsip tulisan dari para sarjana yang pemikirannya
hendak dijadikan bahan studi. Hal ini kian diperburuk oleh
lemahnya tradisi mengarsip dan mendokumentasikan di
kalangan sarjana kita sendiri. Yang terakhir ini bukan hanya
terkait dengan arsip dan dokumentasi karangan mereka,
melainkan juga arsip dan dokumen yang terkait dengan bidang
dan topik yang mereka tekuni. Ini, misalnya, bisa dilihat dari
hanya sedikit saja sarjana di Indonesia yang memiliki perpus-
takaan pribadi yang layak.
Dan keempat, tradisi riset di Indonesia masih didominasi oleh
riset berjenis terapan (applied research), dan itu berlaku bagi hampir
seluruh bidang keilmuan. Dalam riset terapan, para peneliti lebih
banyak disibukan oleh pertanyaan mengenai relevansi sosial, ter-
utama dalam kaitannya dengan kegunaan sebuah kerangka teori/
keilmuan di wilayah yang bersifat praksis. Pertanyaan mengenai
apakah sebuah kerangka teori mengidap persoalan konseptual
atau tidak, misalnya, tidak menjadi pertanyaan utama, bahkan
mungkin tak pernah dipersoalkan sama sekali dalam riset-riset
terapan. Begitu juga dengan pertanyaan bagaimana sebuah kon-
sep teoritis/keilmuan bisa terbentuk dan memapankan dirinya,
bagaimana strukturasinya, bagaimana formasi diskursifnya, dan
bagaimana keterhubungannya dengan sistem pengetahuan lain,
bukan merupakan persoalan yang digeluti dalam riset-riset yang
bersifat terapan. Kajian pemikiran, karena terutama bersifat teo-
xi