Page 16 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 16

Kata Pengantar Penyunting

               dan Kebudayaan. Dalam sub tema ini disajikan empat artikel
               utama yang berkaitan dengan Islam dan masalah-masalah
               kebudayaan di Indonesia. Di samping menjadi guru besar di
               Jurusan Sejarah FIB UGM, ia juga mengajar dan banyak mem-
               bimbing tesis dan disertasi dari mahasiswa di UIN Yogyakarta.
               Tampaknya keterlibatannya dalam pembimbingan mahasiswa
               di UIN ini telah banyak mempengaruhi minatnya untuk
               mengembangkan studi tentang Islam dan masalah-masalah
               kebudayaan di Indonesia. Tema ini kurang diperhatikan oleh
               sejarawan Indonesia, terutama setelah meninggalnya Prof. Dr.
               Kuntowijoyo. Oleh karena itu kontribusi pemikiran Prof. Dr.
               Djoko Suryo sedikit bisa mengisi menurunnya minat itu. Dalam
               pembahasannya tentang paradigma budaya profetik dan masya-
               rakat tammaddun tampak bahwa ia berupaya merespon pemi-
               kiran-pemikiran Kuntowijoyo yang mulai meredup dalam waca-
               na ilmu sosial dan humaniora.
                   Tema-tema klasik tentang Kingship, Kekuasaan dan Trans-
               formasi Politik menjadi sub tema terakhir yang disajikan dalam
               buku ini. Masalah kingship dan kekuasaan ini memang fenomena
               klasik tetapi di Yogyakarta akhir-akhir ini menjadi subyek yang
               aktual dan mengundang banyak perhatian. Bahkan penolakan
               masyarakat Yogyakarta terhadap UU Keistemewaan baru yang
               disodorkan pemerintah pusat itu menunjukkan bahwa masalah
               kingship dan kekuasaan bukan masalah klasik, tetapi selalu aktual.
               Apalagi jika hal ini dikaitan dengan transformasi politik di Indo-
               nesia yang mulai diwarnai oleh tuntutan yang semakin luas ter-
               hadap demokratisasi dalam keseluruhan proses politik, baik di
               tingkat desa, lokal maupun nasional. Dua artikel tentang perma-
               salahan kingship dan kekuasaan di Yogyakarta itu memberikan
               dasar pemahaman yang sangat berguna untuk menjadi sumber
               pertimbangan historis terhadap isu-isu politik kontemporer di
               Yogyakarta.
                   Secara keseluruhan dalam buku ini, tampak sekali bahwa
               Prof. Dr. Djoko Suryo selalu mencoba mencari pemaknaan dari

                                                                        xv
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21