Page 176 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 176
Transformasi Masyarakat Indonesia...
Islam Malaka (abad ke-15), Demak (abad ke-15), Cirebon, Ban-
ten, dan kerajaan Islam lainnya di nunsantara, di antaranya Kera-
jaan Ternate dan Tidore di Maluku. Menarik untuk disimak,
kelahiran kota-kota bandar Emporium di sepanjang Pantai Utara
Jawa, seperti Banten, Cirebon, Demak, Jepara, Tuban, Gresik,
dan Surabaya lahir di Pantai Utara Jawa bertepatan dengan mero-
sotnya pusat Kerajaan Majapahit. Kota-kota perdagangan empo-
rium ini kemudian berkembang menjadi pusat tumbuhnya pen-
duduk kota (urban), yang sebagian besar terdiri dari kaum
pedagang dan para mubalig Islam, yang berperan dalam proses
Islamisasi, baik di Jawa maupun daerah lain di luar Jawa. Perge-
seran pusat politik yang sekaligus diikuti oleh pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi di wilayah pantai yang terjadi pada masa
itu juga telah dikuti oleh pergeseran orientasi sosial-budaya ma-
syarakat pendukungnya. Pergeseran orientasi budaya Hindu-
Budha ke budaya Islam, pada hakekatnya berlangsung sejak
abad ke-14-15 secara alami dan melalui proses transisional. Rep-
resentasi pergeseran orientasi keagamaan dan tradisi-tradisi
besarnya yang terjadi pada masa itu, nampak baik dalam rep-
resentasi wujud budaya fisik maupun non fisik, yang sebagian
telah menjadi bahan kajian sejarah, arkeologi, bahasa, sastra
dan seni.
Mengenai berita kehadiran orang-orang Islam di Asia
Timur, Asia Tenggara dan Nusantara pada hakekatnya telah
ada jauh sebelum abad ke-14-15. Beberapa sumber memberikan
petunjuk, bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Usman (644-
656), misalnya, telah terdapat utusan Islam yang tiba di istana
Kerajaan Cina. Demikian juga disebutkan bahwa pada abad ke-
9 di Kanton telah terdapat ribuan saudagar Muslim. Hubungan
antara Cina dan dunia Islam pada masa itu tampaknya telah
terjalin selain melalui rute Jalan Sutra lewat darat juga melalui
rute Jalan Sutra lewat laut. Karena itu, tidak mengherankan
apabila ada sumber yang memberitakan bahwa pedagang-peda-
gang Islam telah memainkan peran penting dalam Kerajaan
155