Page 104 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 104
Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007
mika pasar untuk keuntungan sendiri yang sebesar-besarnya.
Pendekatan pengelolaan sumberdaya seperti ini tidak memberikan
prospek bagi penguatan basis ekonomi yang lebih luas, yang pada
jangka panjang menguntungkan bagi semua pihak. Dari segi
keberlanjutan sumberdaya, pendekatan penguasaan dan
pemanfaatan sumberdaya alam dan tanah seperti yang ada
telah membawa kerusakan parah pada beragam ekosistem
hutan, kerusakan tanah oleh pemanfaatan intensive tanpa
usaha pemeliharaan kesuburan, polusi tanah dan air. Nilai
tambah dari manajemen dan pemanfaatan sumberdaya alam
dan tanah yang diserahkan sepenuhnya pada pelaku-pelaku
modal besar dan pasar tidak jatuh pada petani miskin dan
masyarakat desa pada umumnya. Namun dampak negatif
dari pendekatan ini harus ditanggung oleh petani miskin
dan masyarakat desa.
Konflik-konflik agraria yang muncul akibat perbedaan persepsi
dan kepentingan yang menyangkut sumberdaya alam dan tanah
ini, dengan sendirinya hanya dapat diselesaikan dengan
mengadakan perubahan yang cukup mendasar pada pendekatan,
manajemen dan pemanfaatan sumberdaya alam dan tanah
tersebut: Dalam kata lain Reforma Agraria.
Beberapa prinsip kebijakan pertanahan dapat dikemu-
kakan disini, yang dapat membantu menjadi pedoman
pengembangan kebijaksanaan:
1. Kebijaksanaan pertanian yang hanya berorientasi
teknis-administratif tidak akan dapat memperbaiki
nasib petani miskin.
2. Dalam kondisi ketimpangan akses terhadap tanah &
hasil tanah, maka pembangunan pertanian yang ber-
orientasi pada produktivitas semata tidak dapat
57