Page 145 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 145
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
gram (SAP) dengan Bank Dunia dan IMF, dibuatlah UU
Reformasi Tanah tahun 1992. UU ini mengubah banyak
aspek terutama pada jual-beli dan sewa tanah, dengan mele-
paskannya pada mekanisme pasar. Akibatnya, biaya sewa
tanah meningkat lebih dari 300%. Alhasil, petani kecil tidak
sanggup lagi bertani, dan program kredit yang menyertai
petani oleh Bank Dunia dan IMF tidak lagi berguna, karena
bahkan tidak mencapai daerah pedesaan. Penerapan UU
ini juga cukup sadis, karena didukung oleh aparat dan peme-
rintah yang represif. Tak jarang dalam penindasan dan peng-
gusuran terhadap petani kecil, terjadi kekerasan yang dila-
kukan oleh aparat (La Via Campesina dan FIAN: 2003).
c. Amerika Latin: Revolusi mewujudkan pembaruan
agraria
Hal yang berbeda ditemukan di Amerika Latin. Dan
jika membicarakan pembaruan agraria di Amerika Latin,
maka kita harus merunut pada sepak terjang gerakan pem-
baruan agraria populis dari MST (Organisasi Petani Tak
Bertanah) di Brazil. MST merupakan sebuah gerakan sosial
paling fenomenal dalam sejarah Amerika Latin dan menjadi
model gerakan masyarakat sipil—terutama petani di dunia.
Sejak tahun 1984, sekitar 250.000 keluarga telah berjuang
mewujudkan pembaruan agraria, dengan mengokupasi tanah
seluas 21 juta hektar lebih.
Gerakan ini berhasil mentransformasikan dirinya
menjadi gerakan dari bawah ke atas yang mencerminkan
masyarakat sipil (bottom-up) dan populis. Tercatat anggota
MST sekarang mencapai 2.5 juta orang lebih plus ratusan
ribu simpatisan (pendukung), dengan perkembangan tidak
98