Page 142 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 142

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               semakin maju, dan digunakan oleh gerakan petani macam
               UNORKA (Koordinasi Nasional Organisasi Masyarakat
               Pedesaan yang Otonom) untuk melegitimasi okupasi lahan
               perkebunan dari satu area ke area lainnya.
                   Dalam perkembangannya, UU Land Reform Filipina
               ternyata masih memiliki berbagai celah dan dianggap masih
               pro-tuan tanah dan anti petani, seperti yang dicetuskan oleh
               gerakan petani KMP (Gerakan Petani Filipina). Dan kini,
               seperti yang terjadi di belahan Asia Tenggara, UU inilah
               yang digembosi oleh Bank Dunia bersama regulasi lainnya.
               Tak pelak lagi, karena dukungan pemerintah yang dipenga-
               ruhi paham neoliberalisme dan pro-pasar, gerakan pem-
               baruan agraria pun mandeg. Hal ini terjadi di Filipina selama
               belasan tahun terakhir, sama seperti fenomena di Thailand
               dan Indonesia.


               b.  Afrika: Market-assisted land reform di Afrika
                   Selatan dan Mesir
                   Kemiskinan bukan hal yang baru di daerah pedesaan
               di Afrika. Khususnya di Afrika Selatan, hal yang fenomenal
               adalah politik apartheid yang menindas kaum kulit hitam
               di negara ini sejak tahun 1948. Pertanian di negara ini seperti
               yang diterangkan Lebert (dalam Lubis (ed): 2000) adalah
               proses transformasi dari sistem sewa menyewa yang bebas
               menjadi sistem penyewaan tenaga kerja. Sistem penyewaan
               tenaga kerja ini juga berubah menjadi pekerja tani upahan,
               yang bersamaan waktunya dengan hilangnya akses ke sistem
               produksi pertanian berbasiskan keluarga (family farming)
               yang subsisten—ciri khas pertanian Afrika.
                   Pengalaman penindasan kulit putih terhadap kulit hitam

                                                                   95
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147