Page 259 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 259

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

            Lampiran 1


            Sistem Hukum 1

                Boleh dikatakan dalam perubahan sistim hukum yang
            berlaku dalam zaman penjajahan sampai sistim hukum yang
            masih kita susun dan yang sesuai dengan tuntutan zaman
            dan masyarakat multi-ethnik dan multi kultural masih ber-
            langsung, dan ini harus dipercepat penyelesaiannya.
                Kesimpang-siuran perundang-undangan Sektoral dan
            Peraturan Pemerintah, mengakibatkan suatu krisis normatif
            artinya moral yang tercantum dalam hukum seperti memu-
            dar. Akibatnya memang lalu hukum tidak mengatur perilaku
            warga sehingga juga “Law enforcement” sangat melemah.
            Legitimasi yang mendalam kehilangan pengaruhnya. Pada
            hal ini merupakan satu tindakan pertama yang harus kita
            lakukan demi ketertiban kehidupan bermanfaat.
                Beberapa dasawarsa kita telah mengalami kekuasaan
            yang relative repressif dan setelah Reformasi 1998 dalam
            masa Demokratisasi mengharapkan lebih banyak pelayanan
            dari negara terutama tentu dari birokrasi baik ditingkat pusat
            maupun daerah. Jadi hukum yang responsif yang ingin kita
            bangun adalah sistim hukum yang menyesuaikan diri atau
            disesuaikan dengan kepentingan mayoritas masyarakat dan
            yang relatif terbelakang atau ekonomis terdesak
                Ada istilah “Sociological yurisprudence” yang berarti
            realisme hukum yang memberi kemampuan bagi institusi
            hukum untuk secara lebih menyeluruh mempertimbangkan
            fakta-fakta sosial dimana hukum itu berlaku dan diterapkan.

            Kepentingan umum dan keadilan tetap menjadi pedoman

            212
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264