Page 256 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 256

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               pembangunan pertanian dan juga landreform akan dida-
               sarkan atas UUPA no.5/1960, kecuali itu dikemukakan tiga
               program prioritas, ialah : (a). Resettlement Programs; (b).
               Irrigation Program dan (c). Conservation of land resources.
                   Sayangnya sepulangnya delegasi Indonesia dari Roma
               tidak ada pelaksanaan oleh Direktorat Jenderal Agraria; yang
               tampaknya dipentingkan oleh Departemen Pertanian adalah
               penerapan dan penyebaran teknologi pertanian dalam Revo-
               lusi Hijau, serta pembentukan wilayah produksi pertanian
               (BUUD dan WILUD).
                   Baru tujuh tahun setelah WCARRD, Ditjen Agraria
               menyelenggarakan Diskusi Panel tentang pelaksanaan Pasal
               14 dan 15 UUPA no. 5/1960 yanitu mengenai Landuse Plan-
               ning yang didambakan serta pelaksanaan Landuse Planning
               dengan mengacu kepada Pasal 2 UUPA no.5/1960 (“bumi,
               air dan ruang angkasa serta kekayaan yang terkandung di
               dalamnya”).


               IV.   Perkembangan Pasca Reformasi
                   Memasuki abad ke-21 setelah Reformasi 1998 tampak-
               nya timbul kesadaran kembali betapa pentingnya masalah
               agraria untuk Pembangunan Ekonomi Nasional yang sudah
               terpuruk sejak pertengahan Juli 1997. Pemicunya dikatakan
               adalah krisis moneter dunia, sehingga R.I. lebih terpuruk
               dibandingkan dengan Negara-negara tetangga. Krisis per-
               bankan menimbulkan inflasi tajam dan pelarian modal kelu-
               ar negeri, sehingga juga pengangguran meningkat tinggi.
               Untuk beberapa lama bahkan daerah pedesaan menjadi
               daerah penyelamatan kaum papa.
                   Di tahun 2000 MPR mulai menyelenggarakan perte-

                                                                  209
   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261