Page 257 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 257

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

            muan-pertemuan untuk mencari pemecahan agraria karena
            juga LSM melaporkan banyak konflik dan sengketa di
            daerah. Dua pertemuan diadakan berturut-tunit di Hotel
            Preanger dan Hotel Panghegar di Bandung dengan mengun-
            dang pakar-pakar universitas dan aktivis LSM. Boleh
            dikatakan usaha inilah yang menghasilkan TAP MPR IX/
            2001 tentang pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber-
            daya Alam. Karena konflik pertanahan semakin bertambah
            tahun berikutnya juga dilahirkan TAP no.VI/MPR/2002
            yang mengandung rekomendasi kepada Presiden R.I. untuk
            “menyiapkan penyusunan peraturan perundangan yang
            mengatur redistribusi dan pemanfaatan sumberdaya alam,
            termasuk bumi, air, ruang angkasa dan seterusnya. Serta
            sekaligus mengantisipasi konflik yang mungkin timbul
            dihari depan dan harus dihindari.
                Langkah maju yang penting adalah juga prakarsa
            KomNas HAM yang bersama dengan aktivis LSM menga-
            dakan Seminar di Carita (Juli 2004) untuk “Menggagas
            Pembentukan Komisi Nasional Penyelesaian Konflik Agraria
            (KNuPKA). Pertemuan ini menghasilkan :
            a.  Naskah Akademik.
            b.  Rancangan Keputusan Presiden R.I. tentang Pemben-
                tukan KNuPKA.
            c.  SK Ketua KomNas HAM tentang pembentukan Tim
                Kerja Menggagas Pembentukan KNUPKA di Indone-
                sia.
                Sepanjang ingatan penulis hasil pertemuan juga telah
            disampaikan Bapak Hamidan dari KomNas HAM kepada
            Presiden RI tahun 2005. Demikianlah dalam garis besar
            gagasan yang telah dirumuskan dan usul/saran yang telah

            210
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262