Page 325 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 325

Pengadaan Tanah Tol Tras Jawa Ruas Mantingan-Kertosono II: ...  307


              sosial  hak atas  tanah dan  rendahnya  pemahaman  masyarakat  mengenai
              manfaat baik yang tangible maupun yang intangibel dari bangunan jalan
              tol. Hal ini kiranya dapat dipecahkan melalui sosialisasi mengenai fungsi
              sosial  hak atas  tanah dan  berbagai  manfaat  yang akan dihasilkan oleh
              pembangunan jalan tol secara secara terus menerus, baik bagi masyarakat
              sekitar maupun masyarakat luas, serta bangsa dan negara. Senada dengan
              saran ini, Djoko Setijawarno (2010)  menuturkan bahwa jika  pemerintah
              dan pengelola jalan tol mau, banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk
              memberikan keuntungan bagi semua pihak, baik pengusaha, pemerintah,
              maupun masyarakat di sekitar jalan tol . Sebagai contoh, masih banyak
                                                 25
              ruang kosong  di bawah  jalan  tol  yang  belum  dimanfaatkan.  Kalau  saja
              lokasi itu bisa dioptimalkan, tentu akan sangat bermanfaat bagi warga yang
              tergusur dan sekaligus nyaman untuk dipandang. Jika dengan pendekatan
              penyelesaian tersebut tidak dicapai kesepakatan, maka dapat diselesaikan
              mengikuti prosedur dalam Pasal 23 ayat (1-5) UU. No. 2 Tahun 2012.
                  Sulitnya mencapai kesepakatan harga  ganti  rugi  antara masyarakat
              pemilik tanah dengan pemerintah yang memerlukan tanah. Hal ini dapat
              terjadi karena:
              a.  Banyak pemilik tanah yang beranggapan dapat meminta besar ganti
                  rugi  yang  tinggi  di  luar hasil musayawarah,  oleh karena mereka
                  berpendapat bahwa  pembangunan jalan  tol  merupakan  proyek
                  besar  yang  akan mendatangkan keuntungan besar bagi investor.
                  Untuk menyelesaikan pendapat ini, penyuluh yang ditugaskan harus
                  berpengetahuan dan berwawasan luas sehingga mampu menjelaskan
                  manfaat lain yang  akan mereka  terima  selain  uang  ganti  rugi, baik
                  manfaat yang  tangible  maupun yang  intangible, disamping  bahwa
                  tanah yang mereka sedang miliki memiliki fungsi sosial. Disamping
                  itu  Tim penilai  juga  harus  bekerja  secara profesional  untuk
                  mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi nilai tanah
                  sehingga nilai  ganti  rugi  yang  ditawarkan juga lebih  rasional  bagi
                  berbagai pihak yang berkepentingan.
              b.  Adanya  pemilik  yang beranggapan bahwa  tanahnya mulia  atau
                  sakral sehingga meminta nilai ganti rugi yang sangat tinggi. Dalam




              25   Widji Ananta. 2014. Pemebebasan Lahan MRT Bermasalah, Ahok: PU Kerjanya
                  Ngaco.  http://news.liputan  6.com/read/2069612/pembebasan-lahan-mrt-
                  bermasalah-ahok-pu-kerjanya-ngaco. Diunduh 27 September 2014 pkl.  23.15
                  wib.
   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330