Page 230 - BUKU PANDUAN PERPUSTAKAAN
P. 230
218| Teori Perilaku Konsumen
informasi telah dimanipulasi sedemikian rupa
sehingga mengaburkan makna informasi yang
sebenarnya. (Simatupang, 2004, hal. 12-13)
Sedikit berbeda dengan bentuk iklan yang telah
dikemukakan di atas, Pradopo berpendapat bahwa
ada 3 (tiga) tipe iklan yang menyesatkan (deceptive
advertising), diantaranya:
1) Fraudulent advertising, iklan yang tidak dapat
dipercaya (straight forwardlie)
2) False advertising, klaim terhadap manfaat produk
yang dapat dipenuhi berdasarkan syarat dan
ketentuan yang berlaku (under certain conditions)
yang tidak dijelaskan secara gamblang di iklan
3) Misleading advertising, iklan ini melibatkan antara
klaim dan kepercayaan. Dengan kata lain, sebuah
iklan yang menghubungkan dengan kepercayaan
konsumen. Misalnya, konsumen percaya bahwa
memiliki kulit putih merupakan bagian dari
kecantikan. Kepercayaan konsumen ini
dimanfaatkan oleh produsen (pelaku usaha)
pemutih kulit merek terkenal, yang dengan
menggunakan produk mereka, kulit akan
menjadi putih dalam waktu 7 (tujuh) hari.
Batasan suatu iklan yang menyesatkan juga
tersirat dalam Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang
Perlindungan Konsumen adalah: