Page 398 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 398
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
32 Ibid.; P.M.H Groen, Marsroutes en Swaalsporen: Het Nederlands Militair
Strategisch Beleid in Indonesie, 1945-1950 (S-Gravenhage: SDU uitgeverij,
1991), hlm: 23-25, 27.
33 I.H. Doko, Perjuangan Kemerdekaan Indonesia di NTT (Jakarta: Balai Pustaka,
1981), hlm: 110-111; M. Widiyatmika, dkk., loc.cit.; Paul J.A. Doko, loc.cit.
34 Ibid., hlm: 114-115, Tim Penyusun, Monografi Daerah NTT, (Jakarta:
Depdikbud, tth), hlm: 25.
35 Ibid., I Ketut Ardhana, Penataan Nusa Tenggara Pada Masa Kolonial, 1915-
1950 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm: 332-333, 340; M.
Widiyatmika, dkk., op.cit., hlm: 47.
36 ―Timor en Onderhoorigheden‖, S.L. van der Wal, II, op.cit., hlm: 33.
37 Ibid., hlm: 34; R. Dahrendorf, Konflik dan Konflik dalam Masyarakat Industri:
Sebuah Analisa Kritik, terj. (Jakarta: Rajawali, 1986), hlm: 209-212.
38 Peristiwa Bendera 27 Oktober 1945, di Pelabuhan Buleleng menyangkut
pemasangan bendera yang silih berganti antara bendera Belanda dan
bendera Indonesia. Bendera Indonesia yang sudah berkibar di depan kantor
pemerintah sejak 23 Agustus 1945 digantikan dengan bendera Belanda
oleh awak kapal Belanda ―Abraham Grijns‖, kemudian digantikan lagi
dengan bendera Indonesia. Pada peristiwa itu seorang pemuda yaitu I Ketut
Merta dari Banjar Liligundi, Singaraja tewas tertembak peluru tentara
Belanda. Nyoman S. Pendit, Bali Berjuang (Jakarta: Gunung Agung, 1979),
hlm: 82-91; Kedatangan Belanda ini menimbulkan terjadinya insiden-insiden
pertama di Bali. Pada tanggal 20 Oktober 1945, mendaratlah tentara
Belanda. Mereka segera menurunkan Sang Merah Putih yang berkibar di
pantai dan menggantinya dengan bendera Belanda dan seterusnya dijaga
oleh tentara Belanda siang malam. Seminggu kemudian pemuda-pemuda
Singaraja mengambil tindakan menurunkan bendera Belanda dan
menggantinya dengan bendera Merah Putih. Pemuda Bali pertama yang
gugur adalah Ketut Merta. Insiden yang terkenal ini adalah insiden
―Bendera‖, di depan Gedung KPM Buleleng. A.H Nasution, Sekitar Perang
Kemerdekaan Indonesia, 1: Proklamasi, (Bandung: Angkasa, 1977), hlm:
433.
39 Nyoman S. Pendit, op.cit., hlm: 137.
40 ―Dokumen No. 313‖, S.L. van der Wal, III, op.cit., hlm: 580.
41 Ibid.
42 G. Robinson, Sisi Gelap Pulau Dewata: Sejarah Kekerasan Politik (Yogyakarta:
LKIS, 2006), hlm 201-203.
43 Dalam catatan kakinya disebutkan bahwa, masalah Indonesia dibahas di PBB
untuk pertama kalinya pada Januari 1946. Dalam penilaian L.G.G van Mook
386