Page 10 - MODUL MAKANAN DAN MINUMAN HALAL-HARAM
P. 10
Uraian Materi
A. Pengertian Makanan dan Minuman yang Haram
Kata haram dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan: 1)
terlarang (oleh agama Islam); tidak halal: -- hukumnya apabila makan bangkai; 2)
suci; terpelihara; terlindung: tanah -- di Mekah itu adalah semulia-mulia tempat di
atas bumi; 3) sama sekali tidak; sungguh-sungguh tidak: selangkah -- aku surut; 4)
terlarang oleh undang-undang; tidak sah. Dalam konteks pembahasan tema pada
kegiatan belajar 2 ini, pengertian kata haram diartikan dengan pengertian pertama,
yakni sesuatu yang terlarang oleh syariat Islam, sebagai lawan dari kata halal.
Secara etimologis, kata haram diambil dari al-hurmah, yang berarti sesuatu yang
tidak boleh dilanggar. Menurut syarak, haram adalah apa yang dituntut untuk
ditinggalkan dengan tuntutan yang tegas, di mana pelakunya akan dikecam, dikenai
sanksi ketika di dunia dan azab ketika di akhirat. Pengertian ini sejalan yang
dikemukakan oleh Yusuf al-Qardhawi yang mengatakan bahwa haram merupakan
sesuatu yang Allah melarang untuk dilakukan dengan larangan yang tegas, setiap
orang yang menentangnya akan berhadapan dengan siksaan Allah di akhirat. Bahkan
terkadang ia juga terancam sanksi syariat di dunia.
Berdasarkan definisi di atas maka yang dimaksud dengan makanan dan
minuman yang haram adalah makanan dan minuman yang dilarang secara tegas untuk
dikonsumsi sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam al-Qur'an dan hadis. Bila
tidak terdapat petunjuk yang melarang, berarti makanan dan minuman tersebut adalah
halal.
Sumber al-Qur'an dalam bentuk pengharaman, misalnya penetapan keharaman
segala makanan dan minuman yang buruk sebagaimana yang disebutkan dalam firman
Allah dalam QS al-A’raf/7: 157:
ِ
ِ
ِ
ِ َِّ
ح
ح
َ ََ
َ
حح
ح ْ َ ح َ َ
ُّ ثئآبْ لْاُّمهيَ لعُّمِ ريُوُّتابيطلاُّملَ ُّ ُّ َ ُّ ليُو َ
Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk. (QS al-A’raf / 7: 157).
Contoh lain bentuk pengharaman adalah penetapan keharaman bangkai, darah,
daging babi, dan sesuatu yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah,
sebagaimana disebutkan dalam firman Allah dalam surat QS al-Maidah/5: 3:
ِِ ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
ُّاموُّةحيطَّنلاوُّةيدتَمْلاوُّةذوقو ْ ُّ مْلاوُّةقنخنمْلاوُّهبُّللّاُّيْغلُّلهحأُّاموُِّ ريِ زنْ لْاُّمَ لَوُّمَّ دْلاوُّةت يمْلاُّمح كيَ لعُّتمِ رح
حَ ح
حَ َ ْ
ْ
َْ َّ
ح
ح
حََْ ح ْ َ ْ َ ح
حْ َ ح َ
ََ
َ َ
ح َ
ََ َ
َ َ ََ ح َ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ُّملازَلأبُِّاومسق ْ ُّ تستُّنَأوُّبص نلاُّىَ لعُّحبذُّاموُّمت يَّ ك َ ذُّامَُّّ لاإُّعبسلاُّلكَأ
ْ
ح
َّ
َ
َ َ
ح
َ ْ
ح
ََ ْ ْ
حح
َ
ْ
ح
َ
َ َ
َ
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang
jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.
Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah. (QS al-Maidah/5:
3).
2