Page 44 - BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN HERBAL&SK DALAM MENGHADAPI COVID-19 DI INDONESIA
P. 44
curcumene; (-)-β-Sesquiphellandrene; dan β-
bisabolene; [3–6]-, dan zat pedas dengan
komponen utama [8]-,[10]-, dan [12]-
gingerol; serta shogaols (WHO, 1999).
3.3.2. Khasiat
Bukti Empiris
Rimpang jahe yang diparut digunakan sebagai
obat oles untuk mengobati pembengkakan,
rematik dan sakit kepala. Masyarakat Melayu
memanfaatkan air perasan rimpang untuk obat
kolik. Sedangkan masyarakat Jawa
menggunakan rimpang jahe sunthi yang
diperas untuk mengobati luka akibat tertusuk
duri, kuku lecet, luka akibat digigit ular, gatal-
gatal dan bengkak (Heyne, 1987).
Dalam literatur Cina kuno, jahe bermanfaat
untuk mengobati radang ginjal, kram perut
saat menstruasi dan memperlancar haid.
Selan itu juga dimanfaatkan untuk mengobati
mual-muntah, batuk, sakit gembur-gembur
(pembengkakan yang disebabkan oleh
kelebihan cairan dalam jaringan tubuh), diare
serta sering digunakan untuk mengatasi perut
kembung, sebagai stimulansia dan diuretik
(Perry & May, 1980).
35