Page 40 - BUKU PEDOMAN PENGGUNAAN HERBAL&SK DALAM MENGHADAPI COVID-19 DI INDONESIA
P. 40
2) Uji Aktivitas sebagai Antioksidan
Praperlakuan fraksi heksan temulawak
dosis 500 mg/kgbb peroral pada tikus
Sprague Dawley jantan selama 7 hari
berturut-turut yang diikuti induksi
hepatotoksik dengan CCl4 dapat
meningkatkan kadar glutathione
peroxidase (GPx), superoksida dismutase
(SOD), glutathione reductase (GR),
katalase (CAT), dan total protein (TP)
serta dapat menurunkan level
malondialdehyde (MDA) pada hepar
dibanding kontrol. Hal ini menunjukkan
bahwa temulawak dapat bertindak sebagai
antioksidan dan dapat mencegah
peroksidasi lipid yang disebabkan oleh
CCl4 (Devaraj et al., 2014).
Praperlakuan ekstrak etanol temulawak
dosis 500 mg/kgbb peroral pada tikus
Sprague Dawley jantan selama 7 hari
berturut-turut yang diikuti induksi
hepatotoksik dengan etanol mengurangi
gejala perlemakan hati dan secara
signifikan (p <0,05) menghambat
peningkatan kadar enzim antioksidan yang
berperan pada penyakit hati yaitu alanine
31