Page 97 - BUKU-AGAMA KATOLIK KELAS VII
P. 97

Berdasar lagu Sindentosca            Berdasarkan pengalamanku
                                Kepompong

                       Arti sahabat     Makna sahabat       Arti sahabat     Makna sahabat


                     ..........................  ..........................  ..........................  ..........................
                     ..........................  ..........................  ..........................  ..........................
                     ..........................  ..........................  ..........................  ..........................
                     ..........................  ..........................  ..........................  ..........................
                     ..........................  ..........................  ..........................  ..........................
                     ..........................  ..........................  ..........................  ..........................
                     ..........................  ..........................  ..........................  ..........................



                    Untuk lebih memahami makna persahabatan, simaklah baik-baik cerita di bawah ini.




                                                    Cinta Sahabat

                          Diceriterakan bahwa ada seorang pangeran mengunjungi seorang
                      bangsawan  sahabatnya  di  suatu  kota,  yang  sedang  bermusuhan  dengan
                      kotanya. Sial bagi pangeran itu karena kemudian ia ditangkap dan dituduh
                      sebagai mata-mata. Hukumannya adalah mati di tiang gantungan. Sebelum
                      ia di hukum mati, ia memohon kepada raja di kota itu, supaya ia kembali dulu
                      untuk berpamit kepada anak istrinya.  Tentu saja raja menolak, siapa mau
                      percaya pada musuh, apalagi mata-mata. Lalu pangeran itu berkata: “Di kota
                      ini saya mempunyai sahabat, Ia adalah seorang bangsawan. Ia akan menjadi
                      jaminan bagiku!”
                          Kemudian bangsawan itu dipanggil. Ia begitu berbahagia dapat bertemu
                      kembali dengan sahabatnya. Ia sangat rela untuk menjadi jaminan bagi
                      sahabatnya. Dengan lantang ia berkata kepada raja: “Saya menjadi jaminan
                      bagi sahabatku! Apapun risikonya?”
                          “Apakah termasuk risiko mati digantung, kalau sahabatmu tidak kembali
                      pada batas waktu yang ditentukan?”
                          “Ya!”
                          “Ya!”
                          Raja memberi batas waktu 30 hari. Pada hari ke 30, tepat pukul 12 siang
                      pangeran itu harus sudah kembali, kalau tidak sahabatnya akan di hukum
                      gantung.





                                                      Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti  91
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102