Page 98 - BUKU-AGAMA KATOLIK KELAS VII
P. 98
Hari demi hari berlewat. Pangeran itu belum juga datang-datang. Pada hari
ketiga puluh menjelang jam 12 siang, bangsawan sahabat sang pangeran di
giring ke tiang gantungan. Tali gantungan di pasang pada lehernya. Tepat pada
saat itu, terlihat seseorang datang berlari-lari, menyeruak antara kerumunan
massa sambil berteriak: “Aku sudah kembali!” Dia adalah sang pangeran.
Dia menyerbu ke tiang gantungan dan coba mengambil tali gantungan
untuk di pasang pada lehernya. Namun bangsawan sahabatnya itu
mempertahankan tali pada lehernya dan berkata: “Saya sudah siap untuk
mati bagimu, sahabat!” Keduanya terlibat dalam pertengkaran dan perebutan
tali gantungan itu. Raja dan massa rakyat yang memperhatikan peristiwa
itu hanya terbengong-bengong, tidak percaya. Akhirnya raja menyuruh
algojonya memutuskan dan membuang tali gantungan itu, dan berkata
kepada dua sahabat itu: “Seumur hidupku saya belum pernah mendengar dan
menyaksikan suatu persahabatan yang penuh cinta pengorbanan seperti ini.
Anda berdua diampuni. Perkenankan saya bergabung dengan anda berdua
sebagai sahabat yang ketiga”.
(Kumpulan Cerita Romo Yos Lalu. Pr, Percikan Kisah Anak Manusia, Komkat KWI)
Setelah membaca cerita tersebut, diskusikan dalam kelompok beberapa
pertanyaan berikut ini.
a. Persahabatan seperti apakah yang terjadi dalam cerita tadi?
b. Apa sikap yang dapat mendukung persahabatan dalam cerita tadi ?
c. Apa manfaat yang diperoleh dari sebuah persahabatan yang tulus
berdasarkan cerita tadi?
d. Apa sikap yang menurutmu yang dapat merusak persahabatan?
2. Pandangan Kitab Suci tentang Persahabatan
Salah satu contoh persahabatan yang sangat indah yang dilukiskan dalam Kitab
Suci adalah persahabatan antara Daud dan Yonatan.
Bacalah Teks Kitab Suci berikut ini!
92 Kelas VII SMP