Page 104 - Pendidikan-Agama-Kristen--Kelas-8
P. 104

Bab


                      XIII              Memilih untuk Bersyukur






                    Bacaan Alkitab:

                    Ratapan 3:17-26: Engkau menceraikan nyawaku dari kesejahteraan, aku lupa akan
                    kebahagiaan. Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada
                    TUHAN. “Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu.”
                    Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku.  Tetapi hal-hal inilah
                    yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia
                    TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
                    “TUHAN adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.
                    TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari
                    Dia. Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.
                    Habakuk 3:17-19: Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah,
                    hasil  pohon  zaitun  mengecewakan,  sekalipun  ladang-ladang  tidak  menghasilkan
                    bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi
                    dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam
                    Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku
                    seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.

                    Efesus 5: 1 – 4: Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
                    dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu
                    dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang
                    harum bagi Allah. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan
                    disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang
                    kudus.  Demikian  juga  perkataan  yang  kotor,  yang  kosong  atau  yang  sembrono--
                    karena hal-hal ini tidak pantas—tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.


                    Berdoa/Menyanyi
                    A.  Pengantar


                       Dalam pelajaran sebelumnya, kita sudah memahami bahwa bersyukur bukanlah
                    sekedar bersikap pasrah, melainkan suatu tindakan aktif.  Pada pelajaran kali ini,
                    kita  akan  terus  memahami  bersyukur  sebagai  tindakan  aktif,  karena  dikaitkan
                    dengan pilihan untuk bersyukur, dan bukan malah mengeluh.

                    B.    Jangan Mengeluh

                       Apakah  kamu  pernah  mengeluh?    Tentang  apa?  Kepada  siapa  keluhanmu
                    ditujukan dan disampaikan?  Apa reaksi dari orang tersebut ketika mendengar
                    keluhanmu?

                     96       Kelas VIII SMP
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109