Page 10 - E-MODUL KEGAWATDARURATAN MASYARAKAT PANTAI
P. 10
1. Management Pre-Hospital
Tujuan manajemen pre hospital pada kasus tenggelam adalah untuk
menjaga oksigenasi dan sirkulasi yang adekuat, meminimalkan kerusakan
organ sekunder dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat untuk
menstabilkan kemungkinan cedera servikal (James, Nelson, & Ashwill,
2013). Manajemen pre hospital pada kasus tenggelam antara lain:
a. Menyelamatkan Korban Dari Air
Hal pertama yang dilakukan apabila menemukan korban yang
tenggelam adalah menyelamatkan korban dari air dengan tetap
memperhatikan keselamatan penolong. Proses pertolongan sebaiknya
menggunakan alat angkut seperti perahu, rakit atau alat bantu apung
dengan posisi korban sebaiknya telungkup untuk menghindari terjadinya
post-immersion collapse.
Stabilisasi vertebra servikal harus dilakukan apabila korban
menunjukkan tanda-tanda trauma, riwayat menyelam atau tanda-tanda
intoksikasi alkohol. Stabilisasi vertebra servikal secara manual dan alat
stabilisasi mungkin menghambat pembukaan jalan nafas yang adekuat,
mempersulit dan mungkin memperlambat penghantaran nafas bantuan.
b. Pemberian Nafas Bantuan
Tindakan pertolonga pertama dan utama dalam menangani korban
tenggelam adalah memberikan ventilasi sesegera mungkin. Pemberian
bantuan pernapasan yang dilakukan sesegera mungkin dapat
meningkatkan peluang hidup korban. Bantuan pernafasan biasanya
diberikan ketika korban yang tidak responsif. Ventilasi melalui mulut ke
hidung dapat digunakan sebagai alternatif apabila ventilasi melalui mulut
ke mulut jika penolong mengalami kesulitan dalam mencubit hidung
korban, menyangga kepala korban, dan membuka jalan nafas di dalam
air. Penolong yang tidak terlatih sebaiknya tidak mencoba memberikan
pertolongan ketika korban masih berada di air yang dalam.
Manjemen jalan nafas dan pernafasan pada kasus tenggelam sama
dengan manajemen pasien henti jatung. Sebagian korban tidak
K e g a w a t d a r u r a t a n M a s y a r a k a t P a n t a i Page 9