Page 13 - E-MODUL KEGAWATDARURATAN MASYARAKAT PANTAI
P. 13
hipotermia yang berlanjut diperlukan penyedian cairan IV yang hangat,
oksigen, pencahayaan selimut hangat serta koreksi cairan dan elektrolit
(James, Nelson, & Ashwill, 2013).
F. Asuhan Keperawatan Tenggelam
Asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada kasus tenggelam dilakukan
melalui primary survey dan secondary survey sebagai berikut:
1. Primary Survey
a. Airway : Kaji adanya obstruksi akibat paru-paru yang terisi cairan
Manajemen : Kontrol servikal, bebaskan jalan nafas
b. Breathing : Periksa adanya peningkatan frekuensi nafas, dyspneu
Manajemen : Berikan bantuan ventilasi
c. Circulation : Kaji penurunan curah jantung
Manajemen : Lakukan kompresi dada
d. Disability : Cek kesadaran klien, apakah terjadi penurunan kesadaran
Manajemen : Kaji GCS, periksa pupil dan gerakan ektremitas
e. Exposure : Kaji apakah terdapat jejas
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan Pertukaran Gas
b. Perfusi Jaringan cerebral Tidak Efektif
c. Kekurangan/Kelebihan Volume Cairan
d. Risiko Infeksi
e. Risiko Penurunan Curah Jantung .
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah
latihan berikut.
Seorang laki-laki, An. A berusia 16 tahun, pekerjaan sebagai pelajar, suku
Jawa, beragama Islam, berdomisili di Gresik, dirujuk ke IRD dr. Soetomo dari
Rumah Sakit BDH dengan diagnosis near drowning dan mengeluh sesak napas.
Sesak napas dirasa sejak 3 jam SMRS. Sesak napas setelah pasien tenggelam di
kolam air tawar. Pasien tenggelam kira-kira 15 menit. Ketika dikeluarkan dari
K e g a w a t d a r u r a t a n M a s y a r a k a t P a n t a i Page 12