Page 56 - E-MODUL KEGAWATDARURATAN MASYARAKAT PANTAI
P. 56
2. Trauma tembus dapat dIsebabkan oleh luka akibat terkena tembakan, luka
akibat tikaman benda tajam dan luka akibat tusukan. Luka tembus karena
tembakan kecepatan rendah dapat mengakibatkan kerusakan jaringan,
laserasi, dan putus. Sedangkan luka tembak kecepatan tinggi dapat
mengakibatkan hancurnya organ dalam.
D. Patofisiologi
Pada trauma tumpul abdomen cedera pada struktur dalam rongga abdomen
dapat diklasifikasikan menjadi dua mekanisme cedera yaitu kekuatan kompresi
dan kekuatan perlambatan (deselerasi). Kekuatan kompresi akibat pukulan secara
langsung atau kompresi luar yang melawan benda yang memfiksasi organ tersebut
misalnya lap belt dan spinal column yang menyebabkan robekan dan hematoma
subkapsular dari organ visera yang padat.
Kekuatan deselerasi menyebabkan peregangan (stretching) dan memotong
(shearing) secara linier bagian organ yang relatif terfiksir dengan bagian yang
bergerak bebas. Kekuatan memotong secara longitudinal cenderung menyebabkan
ruptur dari struktu penyokong pada daerah hubungan antara dua segmen yang
bergerak bebas dan terfiksir. Cedera deselerasi yang klasik termasuk robeknya
hepar sepanjang ligamentum teres dan trauma lapisan intima dari arteri renalis.
Hal serupa juga dapat menyebabkan kolon terlepas dari perlekatannya dengan
mesenterium, trombosis dan robekan mesenterik serta dapat juga ditemukan
cedera pada arteri splanikus.
Pada luka tusuk, kerusakan organ adalah akibat langsung dari alat penusuk.
Kerusakan dapat berupa perdarahan bila mengenai pembuluh darah atau organ
yang padat. Bila mengenai organ yang berongga, isinya akan keluar ke dalam
rongga abdomen dan menimbulkan iritasi pada peritoneum. Luka tembak akan
menimbul kerusakan pada organ yang dilalui peluru. Organ padat akan mengalami
kerusakan yang lebih luas akibat energi yang ditimbulkan oleh peluru tipe high
velocity.
E. Manifestasi Klinis
Gejala yang dirasakan pasien yang mengalami trauma abdomen antara lain:
1. Nyeri abdomen (nyeri tekan, nyeri lepas dan nyeri
K e g a w a t d a r u r a t a n M a s y a r a k a t P a n t a i Page 55