Page 165 - E-Modul Pembelajaran Fisika Optik Geometri dan Alat Optik
P. 165

Teleskop Luar Angkasa Hubble

                       Teleskop seperti GTC merupakan jenis teleskop yang ditempatkan di bumi. Ada

                   dua hal yang membatasi sebuah teleskop yang ditempatkan di bumi jika digunakan
                   untuk mengamati benda-benda langit yang sangat jauh.

               Pertama, kemampuan dua teleskop untuk membedakan dua bintang yang berdekatan dibatasi oleh
           pola  difraksi  dari  lensa  objektifnya.  Kedua,  turbulensi  atmosfer  bumi  membatasi  resolusi  teleskop  yang

           ditaruh di bumi. Untuk mengatasi batasan ini, ilmuwan mengusulkan untuk mengamati benda-benda langit

           dengan menempatkan teleskop dalam satelit-satelit buatan yang mengorbit bumi. Satelit ini berada di atas
           turbulensi atmosfer sehingga tidak akan terjadi pengurangan ketajaman bayangan.










           Gambar 3.46 (a) Teleskop Hubble        Gambar 3.46 (b) Edwin Hubble      Gambar  3.46  (c)  Gambar  yang

           Sumber: NASA.gov                       Sumber: NASA.gov                  diambil oleh teleskop Hubble
                                        Sumber:. https://www.youtube.com/watch?v=IMd99HA2_w0    Sumber: NASA.gov
               Teleskop  Hubble  merupakan  teleskop  antariksa  pertama.  Teleskop  Hubble  (gambar  3.46  (a))

           pertama  kali  diluncurkan  pada  April  1990  oleh  NASA  sebagai  suatu  sejarah  penting  dalam  dunia
           astronomi sejak teleskop Galileo. Teleskop antariksa Hubble dinamai untuk menghargai jasa seorang ahli


           astronomi  Edwin  Hubble  (gambar  3.46  (b)).  Bergerak  di  atas  turbulensi  dan  penyerapan  atmosfer,


           teleskop Hubble dapat mendeteksi radiasi dari panjang gelombang ultraviolet 105 nm sampai dengan
           panjang gelombang inframerah 1100 nm. Cermin Hubble sangat besar dengan diameter 2,4 meter dan
           didesain  untuk  memiliki  resolusi  sudut  kira-kira  0,08  detik  busur  pada  panjang  gelombang  632,8  nm.
           Tetapi setelah diluncurkan, diamati bahwa walaupun cermin telah dipoles sampai ke tingkat sangat halus,
           kelengkungannya  tetap  salah  sehingga  memberikan  aberasi  sferis,  yang  mengurangi  ketajaman
           bayangan. Tetapi karena permukaan cermin besar begitu baik, maka masih dimungkinkan mempertajam
           bayangan langsung dengan menggunakan teknik-teknik memperbaiki bayangan pada komputer. Pada

           desember 1993, koreksi optik dipasang pada teleskop untuk mengkompensasi aberasi sferis di cermin
           primer.  Sejak  itu  diperoleh  resolusi  yang  lebih  baik,  sehingga  bayangan  yang  diambil  oleh  kamera
           sesudah perbaikan jauh lebih tajam daripada sebelum perbaikan.

               Para  ilmuwan  telah  menggunakan  teleskop  Hubble  untuk  mengamati  bintang-bintang  dan
           galaksi  yang  sangat  jauh  (gambar  3.46  (c))  serta  mengamati  planet-planet  dalam  galaksi  Bimasakti.
           Tahun 2015 ini tepat 25 tahun teleskop Hubble mengangkasa dan telah banyak mengirimkan gambar
           dari  alam  semesta  untuk  dipelajari  oleh  para  ilmuwan.  Teleskop  Hubble  diperkirakan  akan  tetap
           beroperasi sampai tahun 2030-2040. Nantinya teleskop Hubble akan digantikan dengan James Webb
           Space Telescope (JWST) yang dijadwalkan akan di luncurkan tahun 2018.





                                                                          151 | Fi s i k a   S M A  Ke l a s   X I
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170