Page 24 - EBOOK AKUNTANSI KEUANGAN
P. 24
4. Penilaian Piutang Dagang
Piutang akan dicantumkan dalam neraca sebesar jumlah yang akan dapat
direalisasikan (nilai realisasi / penyelesaian / realizable / settlement value) yaitu jumlah
yang diharapkan dapat ditagih. Jumlah yang diharapkan dapat ditagih dihitung dengan
cara mengurangi jumlah piutang yang ada dengan taksiran piutang yang tidak dapat
ditagih.
Misalnya:
PT Yudistira pada tanggal 31 Desember 2019 mempunyai saldo piutang usaha Rp.
100.000.000,-. Dari piutang tersebut yang diperkirakan tidak dapat tertagih sebesar Rp.
15.000.000,- dikarenakan kondisi pelanggannya mengalami kebangkrutan. Jadi jumlah
yang diharapkan diterima adalah Rp. 85.000.000 (Rp. 100.000.000,- dikurangi Rp.
15.000.000,-).
Jumlah piutang yang tidak dapat tertagih diakui sebagai kerugian piutang. Kerugian
piutang ini dilaporkan dalam laporan laba rugi periode berjalan sebagai beban lain-lain.
Besarnya kerugian piutang dapat ditentukan dengan 2 metode, yaitu :
a. Metode Penghapusan Langsung
Jumlah kerugian piutang atau piutang yang dihapuskan dapat diakui dan
dilaporkan jika terdapat bukti yang meyakinkan bahwa pelanggan benar-benar tidak
dapat melunasinya. Sehingga jumlah piutang yang dilaporkan dalam neraca adalah
sebesar nilai bruto bukan nilai yang diharapkan dapat diterima.
Contoh Kasus 1
PT Yudistira pada tanggal 31 Desember menerima memo berupa copy surat
keputusan dari pengadilan bahwa pelanggan tersebut dinyatakan pailit, maka pada
tanggal tersebut PT Yudistira akan menghapus piutangnya senilai Rp. 15.000.000,-
. Ayat jurnal untuk mencatat kerugian piutang pada tanggal 31 Desember 2019
adalah:
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2019 31 Beban Kerugian Rp. 15.000.000
Desember Piutang
Piutang Dagang Rp. 15.000.000
Apabila piutang yang sebelumnya sudah dihapuskan, namun kemungkinan akan
dilunasi kembali maka akan dicatat oleh perusahaan dan dibuat jurnal sebagai
berikut.
18
“Hari ini, sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang
seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.”