Page 42 - METEOROLOGI-KLIMATOLOGI VOLUME 1 KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFE
P. 42

(air)  menjadi  gas  (uap  air)  disebut  penguapan  (evaporasi)  dan
              sebaliknya  disebut  pengembunan  (kondensasi).  Perubahan  fasa  cair
              menjadi  fasa  padat  (es)  disebut  pembekuan  dan  sebaliknya  disebut
              pencairan. Perubahan fasa es menjadi fasa uap disebut sublimasi dan
              sebaliknya disebut deposisi, lihat Gambar 2.1.



















                       Gambar 2.1. Perubahan fasa air menjadi fasa uap dan fasa es.

                       Di samping unsur-unsur gas yang disajikan pada tabel 2.1,
              atmosfer  juga  mengandung  jenis  bahan  yang  bukan  bagian  dari
              komposisi gas. Beberapa dari jenis bahan ini adalah partikel garam,
              partikel debu, dan tetes air. Bila uap air yaitu bagian dari udara natural
              (alam)  berubah  menjadi  cair  atau  padat  (partikel  air  atau  es)  maka
              partikel-partikel  ini  menjadi  benda  asing  dalam  atmosfer,  dan
              menyebabkan  awan,  kabut,  hujan,  saiju,  embun  atau  batu  es
              (hailstone). Perubahan wujud (fasa) uap air di udara sangat penting
              dalam menentukan kondisi cuaca.
                       Nitrogen (N ) terdapat di udara dalam jumlah paling besar yaitu
                                 2
              sekitar 78% bagian volume. N  tidak Iangsung bergabung dengan unsur
                                          2
              lain, tetapi nitrogen bagian dari senyawa organik. Oksigen (O ) sangat
                                                                         2
              penting bagi kehidupan yaitu mengubah makanan menjadi energi hidup.
              Meskipun  nitrogen  dan  oksigen  meliputi  jumlah  99%  volume  udara,
              tetapi kedua gas ini sangat pasif terhadap proses cuaca. Unsur-unsur
              atmosfer  yang  berubah  terhadap  ketinggian  sampai  240  km,
              ditunjukkan pada Gambar 2.2.

              22                                                Meteorologi Indonesia Volume 1
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47