Page 38 - METEOROLOGI-KLIMATOLOGI VOLUME 1 KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFE
P. 38

1.5. Resume
                       Meteorologi  adalah  cabang  dari  geofisika.  Tubuh  ilmu
               meteorologi yang lebih luas disebut sains atmosfer yang mencakup
               kajian  seluruh  Iapisan  atmosfer.  Meteorologi  adalah  sains  yang
               mengkaji proses fisis dan gejala cuaca. Akibat ulah dan aktivitas
               manusia,  cuaca  yang  tampak  sekarang  semakin  kompleks.
               Perubahan cuaca datangnya secara mendadak tanpa isyarat dan
               berlaku  dengan  meninggalkan  kerugian  dan  kehancuran  harta
               bahkan jiwa. Wilayah Indonesia adalah bagian dari sistem planet
               bumi  yang  merupakan  satu  kesatuan  alamiah  antara  litosfer,
               hidrosfer, atmosfer, dan kriosfer (lapisan es di puncak pegunungan
               Jayawijaya,  Papua).  Interaksi  keempat  lapisan  ini  membentuk
               sistem cuaca dan iklim yang khas di Indonesia. Indonesia termasuk
               daerah ekuatorial yang mempunyai surplus energi di segala musim.
               Meteorologi dapat diterapkan pada kebanyakan aktivitas manusia,
               misalnya  dalam  bidang  pertanian,  penerbangan,  pengairan,
               bangunan,  kedokteran,  Iingkungan  dan  pencemaran  udara,
               modifikasi cuaca, maritim, enjiniring, peramalan, dan lain-lain.
                       Pentingnya Indonesia sebagai subyek penelitian atmosfer
               ekuatorial telah ditunjukan oleh kemauan dan minat ilmuwan dunia
               untuk  menyelenggarakan  konferensi,  simposium  atau  seminar
               Intemasional  tentang  monsun  dan  atmosfer  di  alas  Indonesia.
               Aktivitas-aktivitas  internasional  ini  direalisasikan  dengan
               didirikannya Pusat Riset Cuaca dan Iklim Ekuatorial Internasional, di
                                                                        
               Koto Tabang, Bukittinggi, Sumatera Barat (0,20 S - 100,32  T) yang
               diresmikan  oleh  Menteri  Negara  Riset  dan  Teknologi  Republik
               Indonesia tanggal 26 Juni 2001 yang didukung oleh lembaga riset
               BMG,  LAPAN,  BPPT,  dan  Perguruan  Tinggi.  Ditinjau  dari  aspek
               meteorologis. Indonesia merupakan salah satu daerah riset yang
               sangat  menarik.  Cuaca  dan  iklim  Indonesia  telah  dikaji  secara
               intensif sejak zaman kolonial Belanda. Sampai sekarang baru ada
               dua  perguruan  tinggi  yang  menyelenggarakan  program  studi
               meteorologi  strata  satu  (program  Sarjana),  strata  dua  (program
               Magister) dan strata tiga (program Doktoral) yaitu Institut Teknologi
               Bandung (ITB) dan Institut Pertanian Bogor.




              18                                                 Meteorologi Indonesia Volume 1
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43