Page 45 - E-Modul Praktikum Agrometeorologi Ika
P. 45
D2 : D3 : D4 Hanya mungkin satu kali padi atau satu kali palawija setahun
tergantung pada adanya persediaan air irigasi
Daerah ini umumnya terlalu kering, mungkin hanya satu kali
E palawija itupun bergantung adanya hujan
3. Penentuan Awal Musim
Selain penentuan tipe iklim seperti yang telah dijelaskan di atas, dalam kaitannya
dengan data hujan ada hal lain yang mempunyai arti penting dalam bidang pertanian yaitu
penentuan awal musim hujan dan awal musim kemarau. Pengertian awal musim hujan adalah
suatu keadaan dengan curah hujan dalam satu dekade dan tiap-tiap dekade berikutnya
jumlahnya lebih besar atau sama dengan 50 mm, dan / atau dalam tiga dekade berturut-turut
lebih besar atau sama dengan 150 mm. Sedangkan yang dimaksud awal musim kemarau
adalah bila curah hujan dalam satu dekade dan tiap dekade-dekade berikutnya jumlahnya
kurang dari 50 mm, atau dalam tiga dekade berturut-turut curah hujan kurang dari 150 mm.
Selain awal musim berdasar data hujan yang ada, juga dapat ditentukan sifat hujan dalam satu
periode dibandingkan dengan sifat curah hujan normalnya. Bila nilai simpangannya berada
antara 85-115% dikatakan normal, bila berada di atas 115% dikatakan di atas normal dan bila
berada di bawah 85% berada di bawah normal. Sifat curah hujan normal dihitung berdasarkan
rata-rata curah hujan bulanan seluruh periode data.
KEGIATAN :
1. Pilih data curah hujan dari satu stasiun iklim.
2. Susunlah data curah hujan yang tersedia menjadi data curah hujan dasarian dan bulanan.
3. Berdasarkan data curah hujan tersebut, tentukan tipe iklimnya berdasarkan klasifikasi
Schmidt – Ferguson dan Oldeman.
4. Berdasarkan hasil klasifikasi, tentukan jenis atau kelompok tanaman yang sesuai
dikembangkan di wilayah tersebut.
5. Tentukan pula kapan jatuhnya awal musim hujan dan musim kemarau.
6. Tentukan bagaimana sifat hujan tahun terakhir pengamatan dari data tersebut terhadap curah
hujan normalnya.
25 | M O D U L P R A K T I K U M A G R O M E T E O R O L O G I