Page 35 - Materi Ajar Modul 1 Bahasa Indonesia KB 3_I Putu Agus Suhendra Adi Putra, S.Pd.
P. 35
A. Fokus Pembelajaran Menulis Di Sekolah Dasar
. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, terdapat empat keterampilan
berbahasa pada anak yaitu mendengarkan atau menyimak, berbicara, membaca
dan menulis. Dalam materi teks nonfiksi diperlukan adanya kemampuan untuk
menulis. Fokus keterampilan menulis teks nonfiksi terfokus pada pemahaman
dan keterampilan menulis teks nonfiksi itu sendiri. Keterampilan menulis tidak
diperoleh secara otomatis atau dibawa sejak lahir, melainkan melalui proses
pembelajaran dan latihan.
Untuk mengusai kemampuan menulis teks nonfiksi, selain
membiasakan menulis dengan sikap yang benar, juga diperlukan kemampuan
menguasai teknik-teknik menulis kata, kemudian dilanjutkan dengan latihan
merangkai kata-kata menjadi kalimat, dan kalimat dirangkai menjadi paragraph
dan paragraf-paragraf disusun menjadi sebuah wacana.
Dalam pembelajaran bahasa secara terpadu termasuk pembelajaran
memahami dan menulis teks nonfiksi di sekolah dasar, Solchan,
dkk. (2014) menjelaskan prinsip yang melandasi pembelajaran tersebut ialah:
1) Anak-anak adalah pembelajar yang konstruktif. Mereka terus menerus
akan berpikir tentang dunia mereka sebagai dasar atas apa yang mereka
pelajari dan mereka susun.
2) Bahasa adalah sistem makna yang dikomunikasikan dalam kehidupan
sosial. karena bahasa digunakan untuk berbagai macam tujuan maka
makna tersebut dapat diekspresikan dengan cara yang bermacam-macam
termasuk menulis teks nonfiksi. Bahasa tidak dapat dipahami,
diinterpretasikan, dan dievaluasi tanpa dihubungkan dengan konteks
sosial tempat bahasa itu digunakan. Bahasa dipelajari melalui
penggunaan aktual. Pola-pola bahasa yang bervariasi dipelajari dalam
penggunaanya untuk berbagai tujuan da berbagai konteks sosial.
3) Anak-anak pada dasaranya sudah mempunyai pengetahuan. Pengetahuan
itu diorganisasikan dan disusun melalui interaksi sosial. pengetahuan itu
secara tiba-tiba akan berubah dalam kehidupan mereka dan dibangun
dalam representasi mental yang didasarkan pengalaman individual.
Pengetahuan itu tidak bersifat statis dan absolut dalam menyikapi objek.
Dalam pengaplikasian ketiga prinsip tersebut dalam pembelajaran teks
nonfiksi di Sekolah Dasar, diperlukan adanya interaksi dengan dunia nyata di
lingkungan social siswa dengan bekal pengetahuan yang sudah dimiliki,
sehingga mereka dapat menemukan masalah yang akan ditulis dan dapat
mengembangkan masalah dan menata bahan tulisan mereka sendiri.
Pembelajaran menulis bertujuan agar siswa dapat berkomunikasi dalam
bahasa tulis sesuai dengan konteks pemakaian bahasa yang
wajar. Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran teks nonfiksi dapat
dilakukan dengan cara memadukan beberapa aspek pembelajaran bahasa baik
32