Page 49 - 19. UKBM EKO
P. 49
e. Kartel pembagian keuntungan, badan usaha yang bergabung menetapkan besarnya keuntungan
atau deviden tiap anggota.
3. Holding company, adalah penggabungan badan usaha dengan badan usaha lainnya dengan cara
membeli sebagian besar saham. Badan usaha yang membeli sebagian besar saham badan usaha
dapat mempengaruhi badan usaha di bidang pemasaran dan keuangan. Kebebasan badan usaha
yang membeli saham dengan badan usaha yang sebagian besar sahamnya dibeli masih tetap seperti
semula.
4. Concern, adalah penggabungan beberapa badan usaha terutama ditujukan untuk mengatasi
masalah pembelanjaan.
5. Syndikat, adalah bentuk kerja sama antar badan usaha dengan tujuan dan maksud tertentu,
misalnya acara TV Indosiar yang menayangkan gebyar BCA (sindikasi BCA dengan TV Indosiar)
6. Joint Venture adalah penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan satu bentuk usaha
bersama dengan modal bersama pula, dengan tujuan untuk menggali kekayaan alam dan mendidik
tenaga ahli untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
7. Production Sharing adalah kerjasama bagi hasil antara pihak-pihak tertentu.
8. Waralaba (Franchise) adalah Sistem usaha yang tidak memakai modal sendiri, artinya untuk
membuka usaha dengan menggunakan investor lain (Franchisor)
9. Merger, adalah penggabungan/peleburan beberapa badan usaha menjadi badan usaha besar.
Menghilangkan nama badan usaha yang lama menjadi badan usaha yang baru.
Perusahaan merger dapat di bedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1. Merger Horizontal : Ini adalah usaha merger atau penggabungan 2 atau lebih perusahaan
yang memiliki dan bergerak di bidang usaha yang sama. Seperti 2 perusahaan roti yang
berbeda brand bergabung bersama.
2. Merger Vertikal : Ini merupakan proses merger atau penggabungan perusahaan
yang bergerak di bidang usaha yang masih saling berhubungan dan ketergantungan.
Misalnya saja Perusahaan tepung yang menjadi satu dengan perusahaan roti atau
perusahaan mobil yang merger dengan perusahaan ban.
3. Konglomerat : Ini adalah jenis kerja sama antara 2 atau lebih perusahaan yang bergerak
dan memiliki produk di bidang yang tidak sama dan hampir tidak ada kaitannya. Contohnya
saja merger perusahaan kain dengan perusahaan mobil atau perusahaan elektronik dengan
perusahaan ban. Biasnya terbentuknya perusahaan merger jenis konglomerat ini didasari
oleh keinginan mempercepat mendapatkan hasil yang baik, optimal, saling menukar saham
dan memiliki kerja sama yang intens. Ini juga merupakan salah satu dampak
dari kekurangan dan kelebihan pasar persaingan tidak sempurna.
Sedangkan Alasan penggabungan atau terciptanya perusahaan merger adalah :
Diversifikasi Usaha
Ini adalah tujuan dimana perusahaan-perusahaan tersebut ingin menguasai dan memiliki kekuatan
penuh untuk mendapatkan peluang tinggi di berbagai bidang usaha yang berbeda. Adanya peluang
keuntungan yang lebih tinggi ketimbang usaha lain adalah salah satu strategi dari perusahaan yang
melakukan diversifikasi usaha. Perusahaan lain memiliki kecendrungan bisa membantu atau
mendongkrak pertumbuhan sebuah perusahaan yang memiliki kenyataan yang jauh dari
perencanaan yang di harapkan atau tidak sesuai dengan ekspektasi awal yang telah di bangun
sebelumnya, sekaligus adanya diversifikasi usaha dapat meminimalisir resiko yang mungkin
terjadi.