Page 50 - 19. UKBM EKO
P. 50
Investasi
Seperti faham yang di anut oleh sebagian besar perusahaan multinasional di Indonesia, yaitu
dengan menambah dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Maka tujuan di bentuknya
sebuah perusahaan merger adalah untuk mendambah pundi-pundi pendapatan dengan bersatu
dengan perusahaan-perusahaan lainyang tentunya profitable.
Memperluas Skala Perusahaan
Untuk memperbesar atau memperluas sebuah skala perusahaan yang akan di gabungkan, inilah
mengapa di adakan atau di dirikannya sebuah perusahaan merger. Karena sumber keuangan
perusahaan akan bertambah jika skalanya di perbesar. Networking dan jangkauan dari bursa pasar
tentunya akan semakin besar dan meluas, dan ini akan berakhir pada peningkatan dari omset
perusahaan tersebut.
Sedangkan ciri-ciri dari perusahaan merger adalah:
Akan ada salah satu dari beberapa perusahaan tersebut yang menerima penggabungan atau
tetap dan perusahaan lainnya yang bergabung.
Perusahaan-perusahaan yang telah bergabung dengan salah satu perusahaan yang tetap
atau sang penerima penggabungan akan segera hilang atau bubar sedangkan yang
menerima penggabungalah yang akan tetap ada atau eksis.
RUPS harus menyetujui adanya konsep maupun rancangan dari akta merger perusahaan
tersebut.
Perusahaan merger ada yang akan melakukan pembaharuan anggaran dasar maupun ada
yang masih menggunakan anggaran dasar perusahaan yang lama.
Menkumham akan mengetahui dan mensetujui perubahan anggaaran dasar perusahaan
merger tersebut.
Contoh-Contoh Kasus Merger Di Indonesia
Seperti yang telah kita bahas di atas bahwasanya merger adalah penggabungan perusahaan-
perusahaan yang terdiri dari 2 atau lebih. Untuk di Indonesia sendiri, adanya proses merger tidak
lagi asing. Ada banyak contoh kasus merger yang bisa di temukan di Indonesia. Seperti
menjamurnya contoh perusahaan modal ventura, berikut beberapa contoh kasus peusahaan
merger yang bisa di temui di Indonesia :
1. Bank CIMB Niaga
Terbentuknya salah satu perusahaan merger di bidang lembanga keuangan atau bank CIMB Niaga
adalah hasil dari merger bank Niaga dan bank Lippo pada tahun 2008. Ini merupakan penyatuan
dimana adanya sebuah bank yang relatif lebih kecil deibandingkan dengan bank lainnya. Kedua
bank tersebut, bank Niaga dan bank Lippo melakukan merger dengan tujuan utama agar bisa
memperkuat keberadaan mereka di dalam persaingan global.
Karena bank Lippo lah yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan bank Niaga, jadi bank Lippo
merelakan sahamnya dan menanam di bank Niaga, dengan adanya perjanjian bagi hasil dengan
kesepakan tertentu yang telah sebelumnya di setujui oleh kedua belah pihak bank tersebut. Dan
pada akhirnya memutuskan untuk mengubah namanya menjadi bank CIMB Niaga.
2. Bank Mandiri
Sebelum akhirnya menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia, bank Mandiri merupakan sebuah
perusahaan merger yang terbentuk dari bank Exim, bank BBD atau bank Bumi Daya, bank Bapindo
dan bank Dagang Negara. Keempat bank tersebut mengalami kesulitan dan krisi hingga melakukan