Page 11 - NASKAH KONSUL-30-6-2020_FINAL_Pdf
P. 11
1.2 Sistem Reproduksi Pria
Sperma merupakan salah satu komponen penting untuk terjadinya pembuahan. Sperma
diproduksi di dalam testis dan disimpan di saluran epididimis untuk mendapatkan nutrisi dan
mengalami proses pematangan (maturasi). Sperma yang telah matang akan bergerak menuju
vas deferens yang merupakan penghubung saluran penghasil semen dengan epididimis.
Bentuknya berupa dua kantong kelenjar yang terletak di belakang kandung kemih dan
merupakan penghubung setiap saluran vas deferens menuju uretra (saluran berkemih). 90%
cairan saat ejakulasi diproduksi di saluran penghasil sperma tersebut. Cairan semen yang
dikeluarkan saat ejakulasi berbentuk seperti gel dan akan mencair dalam waktu 20-60 menit.
Sperma yang dikeluarkan ke saluran reproduksi wanita akan dapat bertahan hidup sekitar 48
hingga 72 jam. Hal tersebutlah yang memungkinkan untuk terjadinya kehamilan bila pasutri
melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi. Lebih jelasnya tentang organ reproduksi
pria ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 5. Organ reproduksi pria (Dikutip dari: repository.unpas.ac.id)
Pertumbuhan dan perkembangan sperma sangat bergantung pada tiga hormon penting,
yaitu: FSH (follicle stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), dan hormon testosteron.
Hormon FSH bertanggung jawab untuk menstimulasi pertumbuhan sperma di dalam testis.
[6]