Page 16 - NASKAH KONSUL-30-6-2020_FINAL_Pdf
P. 16
Stres. Stres dapat menyebabkan ketidakseimbangan regulasi hormon sehingga
mempengaruhi tingkat kesuburan. Berdasarkan studi yang telah dilakukan, stres
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi yang mengakibatkan
perempuan gagal hamil. Selain itu, stres juga dapat menyebabkan penyumbatan
aliran darah ke organ-organ panggul.
Konsumsi obat-obatan tertentu. Infertilitas juga dapat terjadi akibat penggunaan
obat-obatan tertentu dalam jangka waktu yang lama. Beberapa jenis obat yang
diketahui dapat menyebabkan infertilitas yaitu:
o Spironolakton: merusak produksi testosteron dan sperma
o Sulfasalazin: mempengaruhi perkembangan sperma normal
o Kolkisin dan allopurinol: mempengaruhi kemampuan sperma untuk membuahi sel
telur
o Simetidin: terkadang menyebabkan impotensi dan pembentukan sperma abnormal
o Siklosporin: menurunkan kesuburan pada laki-laki
o Antibiotik tetrasiklin, gentamisin, neomisin, eritromisin, nitrofurantoin pada dosis
tinggi: mempengaruhi pergerakan dan jumlah sperma
o Obat-obatan herbal (misalnya ginko biloba): dicurigai menghambat fertilisasi,
mengubah materi genetik sperma, dan mengurangi viabilitas sperma
b) Jenis Pekerjaan Pencetus Infertilitas
Selain gaya hidup, jenis pekerjaan tertentu juga menjadi pencetus terjadinya
ketidaksuburan. Bahan-bahan yang telah diketahui dapat mempengaruhi kesuburan
diantaranya panas, radiasi sinar-X, logam, dan pestisida. Terdapat sekitar 104.000 bahan
fisik dan kimia lain yang berhubungan dengan pekerjaan, tetapi belum semua diketahui
10
efeknya terhadap kesuburan .
[11]