Page 41 - NASKAH KONSUL-30-6-2020_FINAL_Pdf
P. 41
o Pengambilan sampel sperma dilakukan dengan cara masturbasi atau onani di
Ruangan Masturbasi yang tersedia di Laboratorium Bayi Tabung Klinik HFC-
RSIA Stella Maris,Lt.5.
o Saat Pengambilan sperma tidak boleh ada sperma yang terbuang. Bila ada yang
terbuang segera komunikasikan dengan petugas.
o Bila pasien ingin melakukan pengambilan sampel sperma di luar Laboratorium
Klinik HFC maka harus membuat surat pernyataan bermaterei bahwa sampel
sperma tersebut benar miliknya. Sampel sperma tersebut harus terjaga
suhunya(370C) sejak pengambilan hingga tiba di laboratorium dalam waktu 1
jam.
Hasil pemeriksaan sperma yang ideal harus sesuai dengan 3 indikator penting:
o Jumlah sperma tidak boleh kurang dari 15.000.000/CC
o Gerak secara total(motilitas/kemampuan berenang) tidak boleh kurang dari 40%
o Morfologi normal(bentuk sperma harus normal: kepala oval dan ekor panjang)
tidak boleh kurang dari 4%.
Akurasi hasil analisa sperma pun akan menurun apabila:
o Pasien mengkonsumsi kafein, alkohol, tembakau, ganja, kokain.
o Pasien mengkonsumsi obat-obatan yang berpotensi menurunkan jumlah sperma,
misalnya: preparat hormon testoteron/estrogen, sulfasalazine dan obat kemoterapi.
o Mengkonsumsi obat-obat herbal yang belum diketahui pengaruh sepenuhnya
terhadap hormonal dan produksi sperma secara langsung.
o Sampel air mani terpapar suhu dingin sebelum diperiksa. Suhu dingin akan
mempengaruhi pergerakan sperma.
o Pasien terpapar radiasi beberapa zat kimia seperti pestisida dan atau terpapar suhu
tinggi.
o Sampel air mani tidak lengkap(mungkin tumpah saat pengambilan sampel atau
ejakulasi tidak sempurna).
o Bila sampel air mani bercampur dengan air, ludah, minyak, dan jely.
o Oleh karenanya, agar hasil analisa sperma akurat sebaiknya hindari berbagai hal
yang bisa mempengaruhi keakuratan hasil analisa sperma tersebut.
[36]