Page 48 - MODUL AJAR PENDIDIKAN BERBASIS TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI
P. 48
dilakukan dengan berbagai aplikasi pameran virtual, seperti Artstep.com, Acute Art,
Accelevents, Communiqué, Hexafair, InxPo, vFairs, dan lain-lain. Semua aplikasi
merupakan produk luar negeri. Menjadi tantangan selanjutnya untuk memproduksi
aplikasi pameran virtual karya anak bangsa. Pameran virtual bisa juga dilakukan
dengan metode hibrida. Di sini, ruang pamerannya secara fisik ada, kemudian
direkam secara audio visual, dan ditayangkan dalam bentuk rekaman digital. Jadi,
tersedia berbagai alternatif yang bisa disesuaikan dengan kemampuan kita sebagai
pihak penyelenggara kegiatan pameran budaya tersebut. Setelah mempelajari
digitalisasi dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, diharapkan bisa
memperdalam gagasan kebudayaan Indonesia yang ditampilkan di ruang digital.
Selain itu juga bisa melakukan penyebarluasan praktik, produk dan perspektif
kebudayaan secara digital dengan lebih luas.
Nilai Bhinneka Tunggal Ika dan multikulturalisme bangsa Indonesia harus
menjadi acuan utama. Segala perbedaan yang ada dalam budaya Indonesia, mesti
disikapi dengan bijaksana. Mendiskusikan beragam perbedaan budaya dengan sifat
terbuka dan saling menerima adalah kunci utama agar budaya Indonesia tetap
terjaga.
Soal Latihan
1. Jelaskan yang anda ketahui tentang multikulturalisme!
2. Jelaskan menurut pendapat anda bagaimana cara partisipasi budaya di ruang
digital!
3. Sebutkan beberapa aplikasi pameran virtual!
4. Jelaskan jenis-jenis produk budaya!
Daftar Pustaka
Astuti, S.I., dkk. 2021. Modul Budaya Bermedia Digital. Jakarta: Kementerian
Komunikasi dan Informatika.
Habermas, Jürgen. 1991. Moral Consciousness and Communicative Action.
Cambridge, Massachusetts: MIT Press.
Kurnia, Novi, ZMZ Monggilo, WM Adipura. 2018.Yuk, tanggap dan bijak berbagi
informasi bencana alam melalui aplikasi chat. Yogyakarta: Program Studi
Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Gadjah Mada.
Nurhajati, Lestari, Xenia Angelica Wijayanto, Lamria Raya Fitriani. 2019.
Panduan Menjadi Jurnalis Warga yang Bijak Beretika. Jakarta : Penerbit
LP3M LSPR.
DIGITAL CULTURE 40