Page 47 - MODUL AJAR PENDIDIKAN BERBASIS TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI
P. 47

B.    Memproduksi Konten Budaya dalam Kehidupan Sehari-hari


                     Beragam bentuk foto, video, maupun tulisan, saat ini tersebar di semua media
               digital. Pada tahapan ini merupakan modal untuk memproduksi konten budaya dalam

               kehidupan sehari-hari. Di sinilah tantangan yang dihadapi menjadi lebih kompleks. Di
               satu sisi, kita dituntut untuk menghargai segala perbedaan. Di lain pihak, kita juga

               dituntut  memprioritaskan  upaya  menjaga  konten  budaya  yang  diproduksi.  Dalam

               proses produksi konten, jangan lupa ada pihak lain, atau orang lain dalam konteks
               budaya  yang  berbeda,  yang  mungkin  tidak  nyaman  ketika  kegiatan  ritual  budaya

               maupun  ibadah  kepercayaan/keagamaannya  diekspos.  Contoh  kasus  adalah
               penolakan para warga Baduy Dalam, Banten, untuk diambil foto/videonya, baik foto

               diri  maupun  kampungnya.  Dalam  hal  ini,  pihak-pihak  yang  hendak  mengabadikan
               mereka,  harus  menghormati  sikap  tersebut.  Penghargaan  atas  keyakinan  yang

               berbeda, wajib terus dijaga dan menjadi tanggung jawab kita bersama. Mengabadikan

               foto/video  secara  diam-diam,  sembunyi-sembunyi,  demi  konten  media  digital,
               merupakan perbuatan yang melanggar etika berbudaya dalam bermasyarakat dan

               berbangsa.


                     Jenis produk budaya terdiri dari produk budaya berwujud dan tak berwujud yang

               perlu  untuk  dilestarikan.  Kemampuan  produksi  budaya  dalam  ruang  digital
               membutuhkan dua keterampilan sekaligus, yakni keterampilan menghasilkan produk

               budayanya  itu  sendiri,  kemudian  memproduksinya  dalam  bentuk  tampilan  digital.
               Media  sosial  memiliki  kemampuan  untuk  menayangkan  produksi  budaya  dalam

               bentuk audio visual seperti terlihat di berbagai saluran Youtube, Facebook, Twitter,

               Instagram  TV  dan  lain-lain.  Secara  khusus,  beberapa  pengisi  konten  Youtube
               (Youtuber) bahkan mendedikasikan dirinya untuk pengembangan konten budaya di

               Indonesia. Ini adalah sikap yang sangat terpuji, perwujudan dari produksi budaya di
               ruang digital. Distribusi literasi digital dalam bidang budaya didasari oleh menghargai

               keragaman  dan  perbedaan.  Buktinya  secara  nyata  dapat  kita  lihat  pada  beragam
               media daring maupun media sosial kita.



                     Bentuk  kolaborasi  paling  sederhana  adalah  melakukan  pameran-pameran  di
               bidang budaya. Kegiatan pameran dapat dikemas dalam bentuk visual digital yang

               bisa diakses dan dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pameran digital bisa




                                                                                        DIGITAL CULTURE     39
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52