Page 69 - MODUL AJAR PENDIDIKAN BERBASIS TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI
P. 69

ini  menunjukkan  bagaimana  peretas  cerdik  dalam  melakukan  berbagai  tipu  daya

               untuk menembus proteksi perangkat digital. Salah satunya dengan memanfaatkan
               naluri  alami  manusia  yang  serba  ingin  tahu  dan  khawatir  jika  ada  ancaman  yang

               belum dikenali. Microsoft menjelaskan, penyerang menggunakan infrastruktur yang
               ada,  seperti  ransomware,  phishing,  dan  alat  pengiriman  malware  lainnya,  dan

               memasukkan kata kunci COVID-19, untuk memanfaatkan ketakutan massal. Setelah

               pengguna mengklik tautan berbahaya ini, penyerang dapat menyusup ke jaringan,
               mencuri  informasi,  dan  mendapatkan  uang  dari  serangan  mereka  (Microsoft

               Indonesia, 2020).


                     Pemahaman mengenai proteksi perangkat digital harus dimiliki oleh pengguna

               perangkat seperti telepon pintar, tablet, dan komputer karena aktivitas penggunaan
               perangkat  tersebut  sangat  rentan  dan  memiliki  banyak  risiko  yang  kemudian  bisa

               terjadi  dikemudian  hari.  Risiko  lainnya  yang  mungkin  saja  terjadi  pada  perangkat
               digital yang kita miliki jika tidak diproteksi dengan benar adalah kegiatan mengakses

               data dan dokumen pribadi yang bisa dilakukan oleh orang yang paham teknologi dan
               informasi, seperti Kasus penyebaran video pribadi yang terjadi pada salah satu artis

               di Indonesia. Berdasarkan penjelasan dari Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes

               Pol  Yusri  Yunus  mengatakan,  artis  tersebut  sempat  mengakui  bahwa  sebelum
               beredarnya  video  seks  tersebut,  telepon  pintar  miliknya  rusak  dan  dititipkan  di

               saudaranya  (Kompas.com,  2020).  Artis  tersebut  mengaku  telah  menghapus  video
               tersebut pada perangkat lainnya kemudian memberikannya ke manajer pribadinya.

               Kasus tersebut memberikan pembelajaran bagi kita pengguna perangkat digital untuk
               selalu menggunakan perangkat digital untuk hal yang positif. Proses penghapusan

               dokumen yang tersimpan pada perangkat digital pada dasarnya tidak semuanya akan

               terhapus secara permanen, meskipun sudah dihapus tetapi dokumen yang berada di
               perangkat digital belum sepenuhnya terhapus, sehingga pihak yang paham teknologi

               seperti tukang servis telepon pintar dan laptop dengan mudah dapat mengembalikan

               file yang sudah dihapus di perangkat digital kita.


                     Proteksi perangkat digital bertujuan agar perangkat digital yang digunakan tidak
               disalahgunakan  oleh  orang  lain  misalnya  ketika  ponsel  pintar  dilengkapi  dengan

               proteksi seperti kata sandi atau  fingerprint maka ponsel tidak bisa digunakan oleh
               orang  lain.  Dengan  perlindungan  perangkat  digital  yang  optimal  maka  dapat



                                                                                         DIGITAL SAFETY     61
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74