Page 68 - MODUL AJAR PENDIDIKAN BERBASIS TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI
P. 68
pengguna, dan bahkan melacak lokasi dan aktivitas pengguna tanpa sepengetahuan
mereka (Lookout.com, 2020).
Dalam menjalankan upaya penipuan, peretas biasanya menyamarkan malware
sebagai aplikasi seluler yang tampak aman di toko aplikasi dan situs web. Misalnya
kita mengenal aplikasi permainan Angry Birds sebagai aplikasi yang aman, Peretas
kemudian berusaha membuat program tiruan yang berisi malware dengan iming-iming
semua level yang berbayar bisa terbuka secara gratis. Aplikasi tiruan ini biasanya
diedarkan di luar toko aplikasi resmi. Ketika pengguna mengunduhnya, tanpa dia
sadari pengguna itu tengah memasukkan aplikasi tiruan yang membahayakan
perangkat digital dan data yang ada di dalamnnya. Cara paling aman untuk
menghindari program semacam itu adalah dengan mengunduh aplikasi yang sudah
banyak digunakan, serta terpercaya dengan cara melihat ulasan dari pengunduh
aplikasi tersebut. Beberapa aplikasi yang terpercaya tersebut adalah Google Play atau
Appstore (Lookout.com, 2020).
Meskipun sudah ada upaya untuk menghindari mengunduh perangkat dari luar
situs resmi, ternyata, pengunduhan aplikasi yang cermat dan teliti tidak selalu
meminimalkan risiko. Hal ini disebabkan karena ada situs-situs yang dengan curang
memaksa perangkat untuk melakukan unduh otomatis ketika situs tersebut diakses
aplikasi-aplikasi perambaan (browser) seperti Google Chrome atau Mozilla Firefox
sebenarnya sudah mengantisipasi hal ini dan akan memberikan deteksi bila pengguna
masuk ke situs yang berbahaya. Namun kita tetap harus berhati-hati dan tidak
disarankan untuk menginstal unduhan secara acak dari pengelola unduhan.
Data menunjukkan bahwa tingkat kasus malware di Indonesia termasuk yang
tertinggi. Microsoft telah meluncurkan hasil riset Asia Pasifik di edisi terbaru Security
Endpoint Threat Report 2019 yang mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki tingkat
malware tertinggi di kawasan Asia. Temuan ini berasal dari analisis dari beragam
sumber data Microsoft, termasuk delapan triliun sinyal ancaman yang diterima dan
dianalisis oleh Microsoft setiap hari, mencakup periode 12 bulan, dari Januari hingga
Diantaranya bertema COVID-19, dengan lampiran berbahaya atau URL (alamat
website) jahat. Penyerang menyamar sebagai entitas mapan seperti Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dan
Kementerian Kesehatan untuk masuk ke kotak inbox (Microsoft Indonesia, 2019). Hal
DIGITAL SAFETY 60