Page 6 - E-Book Sifat-Sifat Koloid
P. 6

E-BOOK KIMIA MATERI SIFAT-SIFAT KOLOID




                  C.  Koagulasi


               Partikel-partikel  koloid  bersifat  stabil  dengan  adanya  muatan  listrik.  Jika  muatan  hilang,  maka
             partikel-partikel  koloid  dapat  saling  bergabung  membentuk  suatu  gumpalan  (flocculant).  Proses
             penggumpalan ini disebut flokulasi (flocculation) dan gumpalannya disebut flok (flocculant). Dengan
             adanya gaya gravitasi, maka gumpalan itu akan mengendap. Proses penggumpalan dan pengendapan
             partikel koloid disebut koagulasi. Bagaimana proses koagulasi dapat terjadi? Proses koagulasi dapat
             terjadi apabila muatan-muatan partikel koloid hilang. Untuk menghilangkan muatan pertikel-partikel
             koloid itu dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: mekanik atau kimiawi. Cara mekanik dapat
             dilakukan dengan pendinginan, pemanasan atau pengubahan tekanan, sedangkan cara kimiawi dapat
             dilakukan dengan penambahan koloid lain yang berbeda muatan atau elektrolit.
             a)  Penggumpalan Partikel Koloid dengan Cara Kimiawi
                 1) Penambahan koloid lain dengan muatan berlawanan. Muatan yang berbeda dari kedua sistem
                    koloid akan saling menetralkan sehingga sistem saling menetralkan kemudian berkumpul dan
                    mengalami koagulasi.  Contoh: campuran sol Fe(OH3) yang bermuatan positif dengan sol As2S3
                    yang bermuatan negatif. Pencampuran kedua sol tersebut akan mengalami pengendapan atau
                    koagulasi.
                 2) Penambahan elektrolit. Jika suatu elektrolit ditambahkan ke dalam sistem koloid, maka partikel-
                    partikel  koloid  yang  bermuatan  negatif  akan  menarik  ion  positif  (kation)  dari  elektrolit.
                    Sementara itu, partikel-partikel koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion)
                    dari  elektrolit.  Hal  ini  menyebabkan  partikel-partikel  koloid  tersebut  dikelilingi  oleh  lapisan
                    kedua yang memiliki muatan berlawanan dengan muatan lapisan pertama. Contohnya adalah sol
                    emas yang bermuatan negatif dapat dikoagulasikan dengan NaCl, CaCl2, atau AlCl3. Semakin
                    besar muatan, semakin efektif elektrolit mengendapkan partikel-partikel koloid.
                 3) Menggunakan prinsip elektroforesis. Proses elektroforesis adalah pergerakan partikel-partikel
                    koloid  yang  bermuatan  ke  elektrode  dengan  muatan  berlawanan.  Ketika  partikel-partikel  ini
                    mencapai  elektrode,  maka  partikel-partikel  tersebut  akan  kehilangan  muatannya  sehingga
                    menggumpal dan mengendap di elektrode.
             b)  Penggumpalan Partikel Koloid dengan Cara Mekanik
                    Koagulasi  dengan  cara  mekanik  dapat  dilakukan  dengan  pemanasan,
                 pendinginan  atau  pengadukan.  Contoh:  pemanasan  telur,  pembuatan  agar-agar,
                 dan pembuatan lem. Jika kalian merebus telur, maka albumin (protein dalam telur)
                 yang merupakan sistem koloid akan menggumpal.  Panas meningkatkan energi
                 kinetik  dan  kecepatan  tumbukan  antar  molekul  pada  partikel  koloid.  Partikel
                 tersebut memiliki kecenderungan untuk berkumpul bersama, sehingga terbentuk
                 gumpalan yang semakin membesar. Sebaliknya, jika kalian membuat agar-agar
                 atau Jelly, maka sistem koloid tersebut harus didinginkan supaya menggumpal.
                                                                                                  Gambar 5. Telur rebus
             c)  Peranan Contoh Koagulasi dalam Kehidupan Sehari-Hari                                dan Agar-agar
                 1.  Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid tanah liat (lempung)
                    dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut. Tanah
                    liat dan pasir yang terbawa oleh aliran sungai merupakan sistem koloid yang bermuatan negatif.


                                                                  Created by : Luh Murniasih_SMAN 3 Malang  6
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11