Page 47 - e-modul peradilan Islam.eni
P. 47
1. Perempuan tidak sah menjadi hakim,
pendapat ini diwakili oleh tokoh
madzhab terkenal seperti, Imam Malik,
Syafi’i dan Ahmad Ibnu Hanbal.
2. Perempuan sah menjadi hakim, kecuali
pada persoalan hukum hudud (pidana)
dan qishah, Pendapat ini diwakili oleh
tokoh fiqh rasional, Imam Abu Hanifah.
3. Perempuan sah menjadi hakim secara
mutlak dalam kasus apapun (perdata,
maupun pridana), pendapat ini diwakili
oleh imam Ibnu Jarir Al-Thabary.
Sejalan dengan imam Thabary, imam
Ibnu Hazm juga mengemukakan
kebolehan perempuan sebagai hakim
secara mutlak, tidak terkecuali pada
perkara perdata ataupun pidana, ini
berarti bahwa perempuan sah menjadi
hakim.
b. Saksi
a). Pengertian Saksi
Kesaksian (syahadah) berasal dari kata
musyahadah, yang memiliki arti melihat
dengan mata kepala. Orang yang
memberikan kesaksian atau
memberitahukan tentang apa yang
disaksikan dan dilihatnya, disebut Syahid.
Yang artinya pemberitahuan seseorang
38 | Dra. Eni Zahara, M.Pd.I.