Page 12 - Sejarah Indonesia
P. 12
Namun Tjipto Mangoenkosoemo membantah kesemuanya itu dan
mengutarakan bahwa bangsa Indonesia perlu memanfaatkan pengetahuan
barat dan unsur-unsur kultural lainnya, sehingga dapat memperbaiki tingkat
kehidupan bangsa Indonesia. Tjipto juga berpendapat bahwa sebelum
persoalan-persoalan kebudayaan dapat dipecahkan terlebih dahulu perlu
diselesaikannya masalah politik. Dalam perkembangannya, meskipun ada
kelompok muda yang radikal, tetapi kelompok tua masih meneruskan cita-cita
Budi Utomo yang mulai disesuaikan dengan kondisi politik pada saat itu. Pada
waktu dibentuk Dewan Rakyat (Volksraad) pada tahun 1918, wakil-wakil
Budi Utomo duduk di dalamnya. Pemerintah dengan demikian tidak menaruh
curiga karena sifat Budi Utomo yang moderat. Seorang pimpinan Budi Utomo
yang menyaksikan rapat. Bupati mengeluh tentang mereka yang hanya ingin
mempertahankan kedudukannya sebagai bupati karena warisan, sedangkan
zaman mulai berubah. Agus Salim tidak lama setelah rapat Volksraad dibuka,
berharap agar kaum kuno atau golongan konservatif itu bukan merupakan
golongan suara yang dominan dalam dewan tersebut.
Silahkan buka video ini untuk
memahami materi lebih lanjut
mengenai organisasi Budi Utomo!
Sejarah Indonesia Kelas XI