Page 14 - Memaknai Cinta Dalam Pernikahan oleh Ahmadi (Ahmadi Ashfiya)
P. 14
harus dilakukan secara baik dan benar. Semestinya kita
memaknai hubungan seksual yaitu :
1. Sebagai Ibadah
Hubungan seksual yang dilakukan setelah terjadi ijab qabul
memiliki nilai ibadah, sebab akan mendapatkan pahala
karena termasuk perintah agama. Tetapi jika dilakukan di
luar nikah atau sebelum terjadi aqad nikah maka bernilai
dosa karena hubungan seks di luar nikah sebagai perbuatan
zina yang sangat dilarang agama. Karena hubungan seks di
luar nikah memiliki nilai kejahatan yang luar biasa, akan
menyebabkan kaburnya keturunan, akan menimbulkan
banyak penyakit, akan menurunkan derajat sebagai
manusia, terjadi penyaluran nafsu seks yang liar sehingga
hilang nilai kemanusiaannya, manusia hanya
memperturutkan kemauan syetan dan meninggalkan
perintah Tuhan.
Hubungan seks yang bernilai ibadah tentu saja tidak lupa
diawali dengan berdoa :
ﻢﻴﺣﺮﻟا ﻦﻤﺣﺮﻟا ﷲا ﻢﺴﺑ
ﺎﻨﺘﻗزر ﺎﻣ ﺎﻄﻴﺸﻟا ﺐﻨﺟو نﺎﻄﻴﺸﻟا ﺎﻨﺒﻨﺟ ﻢﻬﻠﻟا
“Bismillahirrohmaanirrohiim, Allohumma jannibna
syaithoona, wajannibisy-syaithoona maa rozaqtanaa”
Artinya:”Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Yaa Allah, jauhkanlah kami dari syetan, dan
jauhkanlah syetan dari (anak) yang Engkau berikan kepada
kami.”
2. Sebagai Manifestasi Cinta Suami Istri
Cinta adalah sesuatu yang suci dan merupakan anugrah
Tuhan kepada manusia yang paling berharga, dari cintalah
manusia hidup, dengan cintalah manusia hidup dan akan
kembali kepada Tuhan beserta cinta.
“Hidup tanpa cinta bagaikan taman yang tak berbunga”,
kata seorang pujangga. Oleh karena itu cinta adalah kunci
7