Page 10 - Memaknai Cinta Dalam Pernikahan oleh Ahmadi (Ahmadi Ashfiya)
P. 10

pasangan  yang  cantik  atau  tampan.  Pernikahan  yang
            semestinya  yaitu  bertujuan  untuk  membina  keluarga  bahagia
            selamanya, dalam hal ini hanya dapat dilakukan jika pernikahan
            berlandaskan agama atau hanya ingin beribadah mendapatkan
            ridlo Allah SWT.
                  Sebagaimana  Rasulullah  SAW  bersabda:  “Dinikahi
            seorang  wanita  karena  empat  perkara:  karena  kecantikannya,
             karena  nasab  keturunannya,  karena  hartanya  dan  karena
            agamanya,      maka      nikahlah    karena    agamanya,      maka
            beruntunglah kamu.” (Al-Hadits)
                  Tujuan  pernikahan  haruslah  murni  dalam  rangka
            beribadah  untuk  mendapatkan  ridlo  Allah  SWT,  hal  ini  agar
            langkah  selanjutnya  mendapatkan  bimbingan  dan  petunjuk
            Allah,  karena  Allah  sebagai  landasan  kita  beramal  tentu  saja
            kita tidak jemu untuk mempelajari perintah Allah apalagi terkait
            dengan pernikahan.
                  Orang  yang  menikah  dengan  tujuan  tertentu  selain
            beribadah,  maka  tentu  saja  akan  berbuat  sekehendak
            nafsunya,  akan  memperlakukan  pasangannya  sesuai  dengan
            keinginan  nafsunya,  yang  dicari  dan  dituntut  adalah
            pasangannya  harus  dapat  melakukan  atau  memiliki  apa  yang
            dikehendakinya, jika pasangannya tidak dapat melakukan atau
            memiliki apa yang dikehendaki dia akan marah atau memaksa
            pasangan  agar  dapat  seperti  yang  dikehendakinya.  Jika  hal
            demikian  terjadi  maka  yang  akan  timbul  adalah  berbagai
            masalah  yang  akan  menodai  dan  menghancurkan  ikatan
            pernikahan.
                 Untuk  tujuan  membentuk  keluarga  yang  bahagia  dan
            sejatera  mestinya  rasa  tanggung  jawab  yang  besar  harus
            dimiliki baik  oleh  sang istri  maupun  sang  suami  sebagaimana
            para  orang  tua  dahulu  berpesan  :”Le  dadiyo  cah  bagus  koyo
            irus,  Nok  cah  ayu  dadiyo  koyo  munthu.”  maksudnya  jika  jadi
            laki-laki harus seperti pengaduk sayur, maknanya yaitu jika kita
            jadi  laki-laki  harus  bertanggung  jawab  seperti  irus/pengaduk

                                             3
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15