Page 30 - E-Modul Fisling Berbasis STEM_Neat
P. 30

Oleh karena dalam proses ini tekanan sistem tetap ( ΔP + 0), usaha sistem W = P ΔV.
                Dengan demikian, didapatkan persamaan:
                                                                                                              M
                       QP = ΔU + P ΔV                                                       (1.72)

                Dengan melakukan substitusi Persamaan pada proses isokhorik ke Persamaan isobarik dapat
                dituliskan persamaan:

                       Qp = ΔU + P ΔV atau Qp – QV = P ΔV                                  (1.73)
                Selanjutnya, jika Persamaan dari kedua kapasitas kalor disubstitusikan Persamaan diatas

                akan diperoleh persamaan:
                        (Cp ΔT) – (CV ΔT) = P ΔV                                                               M

                       (Cp CV)ΔT              = P ΔV

                                              ∆  
                       Cp – CV                  = P                                        (1.74)
                                              ∆  
               Berdasarkan persamaan keadaan gas ideal PV = nRT, Persamaan diatas dapat dituliskan

               menjadi:

                           Cp – CV = nR                                                    (1.75)
                Untuk gas monoatomik, energi dalam gas dinyatakan dengan persamaan :

                      ΔU = 3/2 nRΔT                                                        (1.76)
               Dengan demikian, kapasitas kalor pada proses isokhorik (QV = ΔU) dapat dituliskan

               sebagai :
                       CV = 3/2 nR                                                         (1.77)



             G.  Efisiensi Termal (Thermal Efficiency)

                 Efisiensi termal sebenarnya digunakan untuk mengukur unjuk kerja dari suatu mesin
                                                                                                              S
             kalor, yaitu berapa bagian dari input panas yang diubah menjadi output kerja bersih. Unjuk

             kerja atau efisiensi, pada umumnya dapat diekspresikan menjadi:


                                                                (      ℎ  )           ℎ                                   
                                                     =
                                                                                                                    

                 Untuk mesin kalor, output yang diinginkan adalah output kerja bersih dan input yang

             diperlukan adalah jumlah panas yang disuplai ke fluida kerja.

             Kemudian efisiensi termal dari sebuah mesin kalor dapat diekspresikan sebagai:


                            ℎ  =            .                                  ℎ  = 1 −                        (1.78)   M
                                                                       



                                                                                                   30
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35