Page 31 - E-Modul Fisling Berbasis STEM_Neat
P. 31
Dalam peralatan-peralatan praktis, seperti mesin kalor, mesin pendingin dan pompa
kalor umumnya dioperasikan antara sebuah media bertemperatur tinggi pada temperatur TH
dan sebuah media bertemperatur rendah pada temperatur TL. Untuk sebuah keseragaman
dalam mesin kalor, mesin pendingin dan pompa kalor perlu pendefinisian dua kuantitas:
QH = besar perpindahan panas antara peralatan siklus dan media bertemperatur tinggi pada
temperatur TH.
QL = besar perpindahan panas antara peralatan siklus dan media bertemperatur rendah pada
temperatur TL.
Sehingga efisiensi termal dapat dituliskan sebagai berikut :
. = − (1.79)
. M
ℎ =
ℎ = 1 − (1.80)
Efisiensi termal dari sebuah mesin kalor selalu kurang dari 1 karena difinisikan
nilainya positif.
H. Hukum-Hukum Termodinamika
1) Hukum Ke Nol Termodinamika
“Jika ada dua benda-benda masing-masing dalam kesetimbangan termal dengan benda
S
ketiga, maka benda-benda tersebut berada dalam kesetimbangan termal dengan satu sama
lainnya”.
Kesetimbangan termal berarti bahwa ketika dua benda terjadi sentuhan dengan satu sama
lain dan dipisahkan oleh penghalang yang permeabel terhadap kalor, tidak akan ada transfer
kalor dari satu benda ke yang lain.
Hukum ke Nol Termodinamika pada dasarnya menyatakan bahwa tiga benda semuanya
memiliki suhu yang sama. “Semua kalor dari jenis yang sama” (James Clerk Maxwell,)
menyebutkan hukum ini mungkin lebih sederhana. Apa yang paling penting adalah Hukum ke
Nol Termodinamika menetapkan bahwa suhu adalah poperti fundamental dan terukur dari
materi.
31